Jumat 09 Feb 2018 07:57 WIB

Korsel akan Buka Pembicaraan Terkait Pariwisata ke Korut

Tur ke gunung Kumgang menjadi proyek yang penting bagi hubungan inter-Korea.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Winda Destiana Putri
Pertemuan delegasi pemerintah Korea Selatan dan Korea Utara
Foto: VOA
Pertemuan delegasi pemerintah Korea Selatan dan Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Persatuan Korea Selatan (Korsel) berencana membuka diskusi terkait pariwisata ke Korea Utara (Korut). Negara yang dipimpin Presiden Moon Jae-in itu bertujuan mebuka wisata ke Gunung Kumgang setelah mendapatkan kepastian akan keamanan turis Korsel dan tercapainya kesepakatan nuklir Korut.

"Kami melihat tur ke gunung Kumgang menjadi proyek yang penting bagi hubungan inter-Korea," kata Kementerian Persatuan Korsel dalam pernyatan resmi, Jumat (9/2).

Perjalanan wisata dari Korsel menuju gunung Kumgang terakhir dilakukan pada 2008 lalu. Tur ke lokasi wisata tersebut terpaksa dihentikan setelah wisatawan Korsel ditembak oleh otoritas Korut.

Meksi demikian, Korsel belum berencana melakukan perbincangan terkait kompleks industri Kaesong yang dimiliki kedua Korea. Pembicaraan terkait kompleks perindustrian akan dimulai saat sudah adanya resolusi terkait isu program nuklir Korut.

Penangguhan operasinal kompleks industri Kaesong menanddai berakhirnya komunikasi antar Korea pada 2016 lalu. Kaesong merupakan salah satu poin terakhir dari kerja sama antara kedua Korea dan sumber pendapatan utama Pyongyang. Kementrian menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal tersebut.

Saat ini delegasi Korut termasuk beberapa pejabat dan adik Presiden Kim Jong Un, Kim Yong Nam akan berada di Korsel untuk menghadiri pembukaan olimpiade musim dingin Pyeongchang. Pembukaan perhelatan pesta olahraga tersebut akan dilakukan di Seoul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement