Ahad 11 Feb 2018 00:04 WIB

Djanur: Kami Akui Kalah Telak

Simic menjadi momok menakutkan bagi barisan pertahanan PSMS.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman dan pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Taco (tengah) didampingi dua kapten tim Ismed Sofyan (Persija) dan Legimin Raharjo (PSMS Medan) saat konferensi pers jelang semifinal Piala Presiden 2018 di Balai Persis Solo pada Jumat (9/2).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman dan pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Taco (tengah) didampingi dua kapten tim Ismed Sofyan (Persija) dan Legimin Raharjo (PSMS Medan) saat konferensi pers jelang semifinal Piala Presiden 2018 di Balai Persis Solo pada Jumat (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kekalahan telak dialami PSMS Medan di leg pertama semifinal Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (10/2) malam. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu dilibas Persija Jakarta dengan skor 1-4.

Pelatih PSMS Medan Djajang Nurdjaman pun mengakui kekalahan timnya. Djanur begitu akrab disapa menyesalkan rentetan gol yang dicetak anak asuh Stefano Cugurra Teco itu tercipta dalam rentang waktu tak begitu lama.

"Kami akui, kekalahan kami cukup telak. Banyak gol dengan rentang waktu hanya lima menit, lima menit, itu sebenarnya tak boleh terjadi," kata Djanur usai laga.

Gol Marco Simic di menit ketiga babak pertama menjadi awal petaka bagi PSMS Medan. Hanya berselang delapan menit, PSMS Medan kembali kebobolan. Simic lagi-lagi menjadi momok menakutkan bagi PSMS dengan gol keduanya. Memasuki menit ke-15 giliran Jamierson da Silva mencetak gol ke gawang Abdul Rohim. Ia sukses memperlebar keunggulan menjadi 3-0.

Meski dalam pertandingan tersebut PSMS Medan mampu menciptakan gol lewat sepakan Wilfreid Yessoh di pengujung babak pertama, namun gol ketiga Simic di menit ke-73 makin menjatuhkan mental pemain PSMS.

Djajang mengatakan, gol cepat di babak pertama diiringi rentetan gol kedua dan ketiga membuat anak asuhnya kehilangan konsentrasi. Bahkan pada babak kedua, kondisi skuat Ayam Kinantan tak jauh berbeda dari babak pertama. "Permainan dengan tensi tinggi seperti ini yang dibutuhkan adalah konsentrasi, konsentrasi sangat dominan. Kami tak melakukan itu, sehingga ketinggalan. Mayoritas kami kalah pengalaman dari Persija yang sarat pengalaman," jelas dia.

Meski kalah 1-4, PSMS Medan masih mempunyai harapan untuk mengejar ketinggalan gol di leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Manahan Solo pada Senin (12/2) malam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement