REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Leicester City Claude Puel meyakini mogok berlatih selama sepuluh hari yang dilakukan pemain sayap Riyad Mahrez merupakan suatu kesalahan. Akan tetapi, pelatih asal Prancis ini mendorong semua orang untuk melupakan insiden tersebut.
Mahrez kembali untuk berlatih pada Jumat (9/2) untuk kali pertama sejak meminta ditransfer bulan lalu. Media lokal melaporkan, pemain 26 tahun itu absen karena ia 'depresi' menyusul kegagalannya pindah ke Manchester City.
Pemain internasional Aljazair itu melewatkan dua pertandingan dan enam sesi latihan setelah Leicester menolak penawaran yang ditujukan terkait dirinya. Namun, ia kembali bermain pada Sabtu saat Leicester kalah 1-5 dari sang pemuncak klasemen City.
"Menurut saya, sejak awal situasinya sulit untuk ditangani, namun sepanjang waktu kami tetap padu mengenai situasi ini dan mengenai Riyad," kata Puel seperti dikutip oleh Leicester Mercury.
Ia mengatakan, terkadang beberapa pemain dapat melakukan kesalahan. Menurut Puel, ini merupakan pertama kalinya untuk Mahrez dan itu merupakan suatu kesalahan. Namun, kata Puel, hal terpenting adalah melihat ke depan dan meletakkannya dengan tepat.
""Ia merupakan pemain fantastis untuk kami, rekan-rekan setimnya, dan para penggemar. Merupakan suatu kesenangan untuk melihat dia. Penting bagi kami untuk terus bersama," tegas Puel.
Mahrez membantah asumsi-asumsi yang tidak benar dalam pernyataan menjelang kepulangannya. Ini menimbulkan keraguan mengenai alasan-alasan sebenarnya absennya sang pengatur permainan namun, Puel tidak mau berbicara banyak.
"Semuanya akan tetap menjadi urusan (internal) klub, tetap antara saya, Riyad, klub, dan para pemain," kata Puel. "Menurut saya penting bahwa ia dapat kembali dengan cepat dengan sikap yang baik. Kembalinya Riyad merupakan hal yang bagus untuk kami. Sekarang, penting bagi dia untuk memiliki fokus dan konsentrasi yang bagus mengenai (permainan) sepak bolanya."