REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai melakukan pembangunan Sambungan Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (Gitet) 500 kilovolt (kV) di Mandirancan Kuningan, Jawa Barat. Hal ini untuk mendukung operasinya pembangkit listrik di pantura pada 2019.
"Jaringan transmisi Sutet dan Gitet 500 kV ini untuk mendukung beroperasinya sejumlah pembangkit listrik yang berada di utara Jawa," kata Direktur PLN Regional Jawa Bagian Tengah, Amir Rosidin di Kuningan, Senin (12/2).
Rosidin mengatakan jaringan transmisi Sutet 500 kV jalur utara Jawa itu dimulai dari PLTU Tanjung Jati di Jepara, Jawa Tengah, sampai ke Gitet 500 kV Cibatu Baru, Jawa Barat. Di mana Sutet 500 kV itu membutuhkan tower sebanyak 1.400 tower lebih dan ditargetkan pada tahun 2019 semua sudah selesai dan beroperasi.
"Dengan dibangunnya Sutet dan Gitet 500 kV ini akan membuat sistem di jawa ini andal dan juga pasokan listrik aman," tuturnya.
Dia menambahkan nilai proyek pembangunan itu mencapai Rp 2,2 triliun. Dengan selesainya pembangunan tersebut, tidak hanya memperkuat sistem kelistrikan, namun akan menghemat dari sisi hulunya.
Di tempat yang sama, General Manajer PLN Unit Induk Jawa Bagian Tengah II, Amihwanuddin menambahkan ada tiga proyek Sutet dan dua proyek Gitet yang mulai dibangun yaitu Sutet 500 kV Batang-Mandirancan section 1 dan 2 serta Sutet Mandirancan-Indramayu. "Untuk Gitet 500 kV itu ada dua yaitu di Mandirancan Kuningan dan Indramayu," katanya.
Pembangunan Sutet 500 kV dan Gitet 500 kV dilakukan oleh PLN bekerja sama dengan beberapa perusahaan mitra. Seperti PT Kembar Abdi Prima, PT Medan Smart Jaya dan KSO PT Multi Fabrindo Gemilang.
"Sementara PT Twink Indonesia selaku kontraktor proyek pembangunan Gitet Mandirancan dan Indramayu," ujarnya.