REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mimpi Persija Jakarta meraih gelar juara akhirnya terwujud. Klub asal Ibu kota Jakarta ini meraih Piala Presiden 2018 setelah mengandaskan Bali United dalam laga final di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (17/2), dengan skor 3-0.
Piala Presiden ini mengakhiri puasa gelar Macan Kemayoran selama 16 tahun. Persija terakhir kali meraih gelar bergengsi nasional ketika menjadi juara Liga Indonesia 2001.
Kemenangan Persija kali ini pun membalas catatan buruk dari Bali United. Sepanjang 2017/2018, kesebelasan asuhan Stefano Cuggura Tecco tak pernah menang dari Bali. Dari tiga kali perjumpaan, para penggawa asuhan Widodo Cahyono Putro berhasil unggul dua kali dan imbang satu kali.
Saat pertandingan, Persija memang sudah unggul sejak babak pertama. Meski penguasaan bola imbang, para pemain Macan Kemayoran berhasil membuka keunggulan. Persisnya pada menit ke-20, sundulan Marco Simic membuka kemenangan Persija.
Skor 1-0 bertahan lama.
Namun, sebelum babak pertama pungkas, Simic kembali mencatatkan namanya di papan angka. Gol kedua Simic di laga kali ini menandai 10 gol pemain berangka punggung sembilan tersebut selama Piala Presiden. Skor 2-0 menutup babak pertama.
Usai Simic mencetak gol kedua, tiba-tiba Presiden Jokowi bangun dari kursinya, menghampiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jokowi langsung menyalami Anies. Kedua pemimpin itu tertawa sambil salaman dari tempat duduk VVIP mereka.
Jokowi sebelum menjadi Presiden adalah Gubernur DKI. Ia kemudian digantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pada Pilgub lalu kalah dari Anies. Kini, Anies yang baru menjabat empat bulan menjadi Gubernur DKI ikut merasakan momentum juaranya Persija.
Babak kedua
Memulai babak kedua, Bali yang tertinggal dua gol kerja keras membalas. Usaha tersebut tak berbuah hasil. Pada menit ke-51, sepakan bebas Fadil Sausu memberikan harapan. Namun, bola tendangan keras kaki kirinya berhasil ditangkap Andritany Ardhyasa.
Widodo mulai merotasi komposisi pemainnya pada menit ke-54. Pemain belakang Ahn Byung-keon ditarik keluar dan digantikan Ahmad Agung. Tenaga baru tersebut pun ternyata belum mampu membuat Bali keluar dari tekanan. Bali seperti dibuat tak berkutik oleh serangan-serangan penggawa Persija.
Persis menit ke-60, Widodo kembali merotasi pemainnya. Dua penggawa dia ganti sekaligus. Gelandang serang Yabes Roni yang tampil buruk sepanjang pertandingan digantikan Miftahul Hamdi, sementara Irfan Bachdim yang sebelumnya dikabarkan cedera terpaksa turun lapangan menggantikan Muhammad Taufiq.
Namun, dua menit setelah perombakan pemain tersebut seperti tak berpengaruh bagi Persija. Alih-alih membalas gol yang tertinggal, gawang Wawan Hendrawan kembali jebol pada menit ke-62. Kali ini giliran Novri Setiawan yang mencatatkan namanya di papan angka. Skor semakin renggang 3-0.
Unggul telak tiga gol membuat para pemain Persija bermain lebih santai. Sebaliknya, para pemain Bali tetap tampil ngotot mengejar ketinggalan. Namun, dominasi Persija berhasil membuat Bali tak berkutik.
Pelatih Widodo melakukan pergantian pemain kembali pada menit ke-78. Sementara, Tecco sampai menit ke-80 belum satu pun mengganti pemain. Baru pada menit ke-82 dan menit ke-84 Tecco secara bergilir memainkan tiga penggawa pelapisnya.
Striker gaek Bambang Pamungkas masuk menggantikan Marco Simic. Turunnya mantan kapten timnas Garuda Indonesia tersebut sepertinya bakal menjadi laga terakhir baginya di Persija karena belum lama ini ia dikabarkan akan gantung sepatu.
Lima menit terakhir menjelang pertandingan bubar, bukan waktu yang cukup bagi para pemain Bali mengejar ketinggalan tiga gol di laga kali ini. Itu terbukti setelah menit ke-90, usaha keras Bali menjebol gawang Persija tak pernah makbul.
Tambahan waktu yang diberikan wasit tak mampu memberikan keuntungan bagi Bali. Sampai peluit panjang, Persija berhak atas trofi Piala Presiden 2018 dengan skor akhir 3-0.