REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Angkatan bersenjata Turki akan terus melakukan operasi di Suriah. Ini dilakukan setelah operasi di Afrin dan Manbij untuk menyapu petempur Kurdi-Suriah dari perbatasan Turki dengan Suriah, telah dilakukan.
Hal itu disampaikan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, Jumat (9/3). Turki, yang meluncurkan operasi di wilayah Suriah barat laut, Afrin, pada Januari mengancam untuk bergerak lebih jauh ke wilayah timur, Manbij, tempat pasukan YPG Kurdi Suriah dikerahkan.
Langkah itu membuat pasukan Turki menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sekitar kota. Pada Kamis, menteri luar negeri Turki mengatakan pasukan Turki akan menyelesaikan serangan di Afrin pada Mei.
Selanjutnya, tentara Turki akan melakukan serangan gabungan bersama Baghdad terhadap gerilyawan Kurdi di Irak pascapemilihan umum parlemen Irak.