REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya berbagi pengetahuan di Pertamina, yang dikembangkan selama delapan tahun terakhir, telah menularkan virus positif di lingkungan Pertamina. Hal ini terlihat dari meningkatnya keikutsertaan pekerja dalam Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2018, sebagai wadah apresiasi bagi kegiatan perbaikan dan kualitas kerja melalui inovasi yang berkelanjutan di seluruh lini bisnis dan anak perusahaan.
Tahun ini APQ Awards mengusung tema Insan Mutu Bersinergi Mendukung Pelaksanaan delapan Prioritas World Class Pertamina dalam Mencapai Visi Perusahaan. Sebanyak 3.051 risalah inovasi berhasil diselesaikan sepanjang tahun 2017, di mana 140 CIP (Continuous Improvement Program/ Program Perbaikan Berkelanjutan) lolos di tingkat korporat, yang diikuti Unit Bisnis/Unit Operasi/Region dan Anak Perusahaan Pertamina.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik menyatakan pentingnya budaya berbagi pengetahuan di perusahaan energi yang terintegrasi seperti Pertamina. Pengetahuan yang berbasis pada pengalaman di lingkungan kerja merupakan asset perusahaan yang memiliki nilai penting dan harus didokumentasikan serta diterapkan di unit bisnis lainnya.
"Sinergi ini terbukti mampu menciptakan value creation dan aset pengetahuan sebagai competitive advantage perusahaan," jelasnya.
Di tengah dinamika bisnis migas yang sangat menantang, pekerja Pertamina dituntut lebih kreatif dalam berinovasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Pertamina menurutnya, terus mendorong penyelesaian masalah pekerjaan dan ide inovasi dengan metode continuous improvement program yang berorientasi pada value creation atau penciptaan nilai tambah agar memberikan manfaat langsung bagi perusahaan.
"Dan diharapkan para inovator-inovator muda ini menjadi agen perubahan," kata Massa.
Massa menambahkan secara berkelanjutan APQ Awards terus menghasilkan pencipataan nilai yang signifikan bagi perusahaan di mana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 penciptaan nilai tercatat Rp 26 triliun, sementara di tahun 2017 mencapai Rp 39,79 triliun.