Kamis 22 Mar 2018 14:58 WIB

Mudir Aam JATMAN Resmi Buka Khalwat 40 Hari

Program khalwat 40 hari adalah akselerasi mencetak kader-kader.

Mudir Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) KH. Wahfiudin Sakam, Rabu (21/03) resmi membuka program khalwat 40 hari di aula TQN Center Masjid al-Mubarak, Rawamangun, Jakarta Timur.
Foto: Istimewa
Mudir Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) KH. Wahfiudin Sakam, Rabu (21/03) resmi membuka program khalwat 40 hari di aula TQN Center Masjid al-Mubarak, Rawamangun, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudir Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) KH. Wahfiudin Sakam, Rabu (21/03) resmi membuka program khalwat 40 hari di aula TQN Center Masjid al-Mubarak, Rawamangun, Jakarta Timur.

Pembukaan yang dipandu oleh Sekretaris Yayasan Serba Bakti (YSB) Pontren Suryalaya Korwil DKI Jakarta, H. Handri Ramadian dimulai selepas shalat Ashar berjamaah. Acara diawali tawasulan dan pengarahan dari panitia.

Dalam sambutannya, ketua pelaksana khalwat 40 hari, H. Andhika Darmawan mengungkapkan jika program khalwat tahun ini adalah angkatan yang kelima. Angkatan pertama diselenggarakan pada tahun 2012, lalu diadakan kembali tahun 2013, 2014, 2016 dan tahun ini 2018.

“Khalwat tahun ini kami umumkan saat manaqib di TQN Center pada tanggal sebelas februari. Lalu kami lakukan penjaringan melalui korwil dan perwakilan,” ujarnya. Ia juga menambahkan dalam sosialisasi program khalwat dibantu oleh TQNNews.com, melalui kanal media sosialnya.

Andhika menjelaskan, program khalwat 40 hari adalah akselerasi mencetak kader-kader muballigh, muharrik dan muaddib. “Ada delapan belas peserta yang akhirnya ikut, padahal di menit-menit akhir masih dua puluh lima orang,”ujar ia menambahkan.

KH. Wahfiudin dalam pengarahannya mengingatkan seluruh peserta dan panitia bahwa khalwat untuk membentuk kesederhanaan hidup.

“Dalam kesederhanaan akan mudah mendapati rasa syukur dan melihat kekuasaan, kebesaran Allah,” tutur Wakil Talqin Abah Anom.

“Maka segala hal yang rumit dihilangkan. Ingat yang kita bidik adalah Allah,” lanjut ia menjelaskan.

Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI ini juga mengingatkan peserta dan panitia agar hati-hati dengan al-Hawa.

“Kita riyadhah untuk menundukkan diri kita di bawah iradah-Nya. Sehingga yang terjadi dalam diri kita adalah iradah-Nya, bukan hawa kita,” pungkasnya.

Setelah memberikan motivasi dan pengarahan, Kyai Wahfiudin menyampaikan talqin dzikir 7 lathifah.

Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Ketua YSB Pontren Suryalaya Korwil DKI Jakarta H. Usman Ibrahim, beberapa pengurus lainnya serta jamaah.

Tampak hadir Ketua Lajnah Bela Negara JATMAN Aliyah, Kolonel (purn) H. Baden Badruzzaman, ditemani beberapa pengurus JATMAN DKI Jakarta seperti H. Soeparmin Aminusunduq, Ust. Kholis Royyan dan Ust. Zaenal Abidin Al Masyhuuri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement