REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Paham dengan situasi yang tengah menimpa timnya, manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho menegaskan apabila the Red Devils tengah menjalani masa transisi dan sedang menyesuaikan dengan gaya melatihnya saat ini.
"Saya memahami frustasi ini, saya memahami kesedihan karena tersingkir di Liga Champions, tetapi saya tidak mengerti apa pun lebih dari itu," ucap Mourinho dilansir Tribuna MU, Kamis (22/3).
Mourinho menjadi pelatih ketiga MU setelah pensiunnya Sir Alex Ferguson dari Old Trafford pada 2013 silam. Banyak harapan di pundak Mourinho untuk kembali membawa Iblis Merah menjadi klub top Eropa, setelah kepergian Louis van Gaal.
Namun, kiprah Mourinho bersama MU tak berjalan mulus. Kesebelasan Manchester Merah justru tak mampu bersaing di kancah Liga Champions dan tersingkir oleh klub non unggulan Sevilla pada babak 16 besar.
Alhasil posisi pelatih asal Portugal itu kian terancam. Kritik pun bertebaran di sosial media maupun media massa Inggris.
Menanggapi hal tersebut ia mengatakan bahwa timnya saat ini tengah menyesuaikan dengan gaya melatihnya.
"Dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, tidak hanya di Inggris, Anda memiliki klub terbesar dengan momen transisi dan ini adalah fase bagi klub," jelasnya.
MU saat ini berada di urutan kedua dengan perolehan 65 poin terpaut 16 poin dari Manchester City di posisi pertama. Sedangkan mereka hanya berselisih dua angka dari Liverpool di tempat ketiga.
"Tim di depan kami (Manchester City) yang jelas lebih siap. Tentu saja di masa depan kami ingin memiliki 19 klub di belakang kami tetapi ini adalah kenyataan. Dan kenyataannya adalah untuk orang dengan akal sehat dengan pengetahuan tentang olahraga, kita berada dalam momen transisi," sambung.
Lebih lanjut eks pelatih Real Madrid dan Inter Milan menilai kinerja MU saat ini terbilang cukup bagus. Mereka mampu melakukan momen transisi dan berhasil melakukan apa yang mereka perbuat di musim lalu.