REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Luigi Di Biagio punya kesempatan untuk meninggalkan kursi pelatih Italia dengan kepala tegak ketika Gli Azzurri menghadapi Inggris di Stadion Wembley, Rabu (28/3) dini hari WIB. Laga bertajuk persahabatan itu kemungkinan besar akan menjadi panggung terakhir bagi Di Biagio sebagai pelatih Italia.
Sosok yang dikontrak untuk menangani Italia dalam mengarungi dua laga di jeda internasional bulan Maret ini tak mampu meyakinkan federasi sepak bola Italia (FIGC) untuk tetap mempertahankannya. Dalam tugas pertamanya, Di Biagio tak mampu membuat penampilan Italia perkasa di hadapan Argentina akhir pekan lalu.
Bertanding di tanah Inggris, Italia kalah 0-2 dari Tim Tango. Andai pasukan Negeri Pasta kembali tak bisa menunjukkan perkembangan, bukan tak mungkin Di Biagio akan langsung didepak untuk kembali menangani timnas U-21.
Namun, pelatih yang sebelumnya menangani Italia U-20 dan U-21 ini juga masih berpeluang untuk bisa mengambil kursi pelatih permanen di timnas senior. Tentu saja syarat utamanya Di Biagio mesti bisa membuat Italia mempermalukan Inggris.
Wakil Presiden FIGC Alessandro Costacurta menegaskan, Italia akan mengumumkan pelatih baru paling lambat 20 Mei mendatang. Menurut Costacurta, banyak nama pelatih yang lebih berpengalaman dibanding Di Biagio telah masuk ke dalam bursa.
Andai pelatih-pelatih yang dirasa tepat itu tak bisa dilobi untuk menangani Italia, maka Di Biagio dapat mengambil kesempatan. Namun, syaratnya Di Biagio wajib untuk memperlihatkan tuah dari tangan dinginnya ketika melakoni laga kontra Inggris.
"Kami akan memberikan nama pelatih baru. Jika kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik dari Di Biagio, dan saya pikir ada cukup banyak. Tapi Di Biagio adalah sosok yang berkembang setiap tahunnya, dia juga bisa saja terpilih," kata Costacurta dikutip dari Tribal Football, Senin (26/3).
Di Biagio siap untuk membuktikan kualitasnya. Mantan pemain timnas Italia era 1990an akhir hingga 2000an awal ini menyatakan, kekalahan 0-2 atas Argentina tidak mencerminkan kekuatan Gianluogi Buffon dan kawan-kawan sesungguhnya.
Eks gelandang Inter Milan dan AS Roma ini memastikan Azzurri akan mati-matian tampil baik demi tumbuhnya kembali rasa percaya diri. Menurut Di Biagio, tugas utamanya adalah membangun mental skuat Italia setelah dipastikan tak lolos Piala Dunia 2018.
"Jika pun pergi maka saya ingin menyelesaikan tugas utama saya ketika ditunjuk jadi pelatih interim. Laga melawan Inggris tentu sulit, tapi kami membawa tekad dan harga diri Italia," kata Di Biagio.