REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengadakan Serap Gabah Petani dalam panen raya di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (6/4). Sebelumnya, pada pekan lalu, Rini melakukan kegiatan serupa di Desa Gempolkerep, Mojokerto, Jawa Timur.
Serap Gabah Petani merupakan program inisiasi Kementerian BUMN yang dijalankan oleh PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero). Ditambah dengan pendampingan selama masa tanam oleh Himpunan Bank Negara (Himbara). Adapun pendampingannya dilakukan oleh Bank Mandiri di Jawa Barat, Bank BNI di Jawa Timur, dan Bank BRI di Jawa Tengah.
Melalui program ini, BUMN turun langsung menyerap gabah petani dengan tujuan agar petani mendapatkan harga gabah yang baik. "Dengan begitu, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa menikmati hasil. Sehingga pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi petani dan keluarganya," kata Rini dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (6/4).
Pada kesempatan ini, Rini bersama dengan 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung, memanen sebanyak 32 ton padi di atas area seluas empat hektar (ha). Setiap hektarnya mampu menghasilkan gabah kering sebanyak delapan ton.
Seluruh hasil panen akan diserap oleh PT Pertani (Persero) dengan harga pasar yang menguntungkan bagi petani. Selain mendapatkan jaminan penyerapan hasil panen dengan harga Rp 4.400 per kilogram, para petani juga mendapat pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BNI sebesar Rp9 juta per hektar. Khusus di Jawa Timur saja, total gabah Petani yang terserap lewat program Serap Gabah Petani ini sudah mencapai seberat 210 ton.
Program Serap Gabah BUMN merupakan kegiatan pembelian gabah langsung dari petani dengan tujuan menjaga stabilitas tingkat harga gabah di tingkat petani. Program ini mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang Kartu Tani BNI.
Kartu Tani yang juga merupakan inisiatif Kementerian BUMN ini berperan sebagai sarana pemantau yang dapat menunjukkan lokasi panen dalam rangka penyerapan gabah, sekaligus juga menjadi alat pemberian KUR untuk musim tanam berikutnya. Sejauh ini, jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Jawa Timur mencapai 870.628 kartu.
Tak hanya untuk sarana penyaluran KUR, Kartu Tani juga bisa dilengkapi dengan asuransi lahan dan asuransi kecelakaan kepada petani. Sementara untuk penyebaran Kartu Tani, Kementerian BUMN sudah menunjuk Himpunan Bank Negara (Himbara). Dimana Bank Mandiri mengelola di Jawa Barat, Bank BNI di Jawa Timur, dan Bank BRI di Jawa Tengah.