Sabtu 07 Apr 2018 14:10 WIB

Tobatnya Tukang Sihir Firaun

Para penyihir melihat secara langsung mukjizat Nabi Musa AS.

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Firaun
Firaun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan ribu penyihir datang ke tengah lapang. Mereka membawa tali dan tongkat sebagai senjata. Para tukang sihir suruhan Firaun itu hendak menghadapi Musa yang datang hanya bersama saudaranya Harun. Kala itu, Musa sekadar membawa tongkatnya sebagai sandaran.

Ahli-ahli sihir berkata, `Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu ataukah kami yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?' Musa menjawab, lemparkanlah (lebih dahulu)! Maka, tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan) (QS al- Araf:115-116).

Dalam bukunya, Di Pintu Mu Aku Bersimpuh, Dr Zaki bin Muhammad Abu Sari menulis, mereka melemparkan tongkat dan tali serupa ular itu ke gelanggang sambil berkata, `Demi kekuasaan Firaun, sungguh kami benar-benar akan menang,'Tempat itu pun lantas penuh dengan ular yang saling bertindihan. Semua yang hadir merasa ketakutan karena melihat sihir besar tiada tandingan. Allah SWT menceritakan dalam Alquran, "Terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka." (QS Thaha: 66).

Tongkat dan tali itu seolah ular-ular raksasa. Mereka seakan benar-benar bergerak. Para penyihir itu melumuri tongkat dan tali dengan air raksa. Mereka bergerak dan memanjang dan terlihat seperti ular sungguhan yang berjalan. Ketakutan juga menimpa Nabi Musa. Dia melihat pengaruh khayalan dan permainan sihir. Rasa takut itu bukan menjadi aib karena Musa seorang Nabi dan rasul yang maksum. Rasa itu timbul karena fitrahnya sebagai manusia.