REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 230 santri mengikuti tasmi (memperdengarkan hafalan) Alquran di hadapan para penyimak di Pesantren Tahfiz - SDQTa (Sekolah Dasar Alquran Terpadu) Al-Uswah, Cianjur, Jawa Barat. Acara Parade Tasmi tersebut akan berlangsung sekitar sebulan dan dibuka pada Jumat (6/4).
Parade tasmi diikuti oleh 230 penghafal Alquran di Pesantren Tahfizh Al-Uswah yang terdiri dari 210 usia SD dan 20 mahasantri Tahfizh. Tiap santri akan memperdengarkan hafalan mereka setiap hari 1 juz Alquran di hadapan para penyimak.
Pimpinan Pesantren Al-Uswah Misbah Saiful Bahri, meminta para santri tetap istiqomah dan dapat meningkatkan kualitas iman dengan parade tasmi tersebut. "Harapannya, semoga kami dan anak-anak tetap istiqomah dan selalu meningkatkan kualitas iman dengan berinteraksi terus dengan Alquran, baik hapalan ataupun tilawah harian," ujar dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Ahad (8/4).
Kegiatan Parade Tasmi diselenggarakan dengan tujuan untuk menjaga hafalan para santri. Sebelumnya, Tasmi diadakan hanya untuk kelas 6 sebagai syarat ujian akhir.
Namun, dengan Parade Tasmi ini, setiap santri wajib menyetorkan hafalan sebagai syarat ujian kenaikan kelas. Meski perdana dilakukan, para santri ternyata antusias dan mampu menyetorkan hafalan 1 juz per hari.
SDQTa Al-Uswah berdiri pada tahun ajaran 2014/2015 untuk memenuhi kebutuhan ummat dengan memadukan kurikulum pendidikan umum yang terintegrasi dengan Alquran. Target lulusan SDQTa Al-Uswah adalah hafal 6 juz Alquran (full day school) dan 12 juz Alquran (boarding school). Sementara, visi SDQTa Al-Uswah adalah menjadi Sekolah Dasar Alquran unggulan dalam menyiapkan generasi pemimpin yang berprestasi dan berkarakter.
Selain tingkat Sekolah Dasar (SD), Yayasan Al-Uswah juga membuka STQ (Sekolah Tahfizh Alquran), yaitu program beasiswa menghafal alquran 30 juz untuk lulusan SMA selama 3 tahun.