REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sosial DKI Jakarta bersama Bank Indonesia (BI) melatih para wirausahawan yang mengelola Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) di lima wilayah kota DKI Jakarta. E-Warong sendiri sudah ada sebanyak 253 unit yang tersebar di lima wilayah kota DKI Jakarta.
"Dinas Sosial dan BI memprakarsai kegiatan Bimbingan Teknis bagi pengelola e-Warong Kube Jasa, dengan narasumber dari unsur Dinas Sosial, BI, BNI dan PGO OK OCE," ujar Kepala Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Susy Dwi Harini melalui siaran pers, Kamis (12/4).
E-Warong sendiri merupakan warung yang menyalurkan bantuan pangan non tunai (BPNT) bagi keluarga penerima manfaat (KPM). Mereka merupakan masyarakat dengan tingkat kesejahteraannya 25 persen terbawah. Sebanyak 212.948 KPM di antaranya bagi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan KPM yang dulunya penerima raskin.
Dinas Sosial telah berhasil mendirikan e-warong Kube Jasa sebanyak 253 unit untuk mendukung pelaksanaan Penyaluran BPNT di DKI Jakarta. Adapun pelatihan sendiri menurut Susy, dilakukan guna mengingat pentingnya peningkatan wawasan dan keterampilan bagi para pengelola dan pendamping e-Warong kube jasa. Utamanya dalam hal pengelolaan yang sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.
Pelatihan juga untuk membangun sinergitas dengan program OK OCE dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan harapan para pengelola bisa dengan profesional dalam mengelola e- Warong dan siap bersaing dengan wirausahawan lainnya. "Ini untuk pengembangan e-Warong sebagai wirausaha baru yang dapat bersaing dengan wirausaha lainnya, tidak kalah oleh mereka yang lebih profesional. Jadi pengelola juga harus profesional," kata Rini.
253 peserta pengelola ini mengikuti latihan pada 10, 11, 12, dan 16 April 2018. Pelatihan dilakukan di daerahnya masing-masing. "Pelatihan ini semoga memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan sosial para pengelola e-Warong Kube Jasa sebagai keluarga penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan yang di antaranya program BPNT dan atau PKH," ungkap Susy.