REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stigma negatif kerap melekat bagi orang-orang yang terjangkit virus HIV/ AIDS dan para pecandu narkoba. Berangkat dari kerisauan tersebut pada 2014 secara resmi Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC). Olahraga tinju menjadi sarana untuk melepas cap buruk tadi.
Di bawah naungan Rumah Cemara yang didirikan lima mantan konsumen narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA). Ada 30 anggota yang bergabung di dalamnnya. 10 orang pengguna NAPZA dan orang dengan HIV/ AIDS (ODHA). Jumlah tersebut terus berkembang hingga tercatat 300 orang.
Tinju dipilih karena olahraga tersebut beritme tinggi dan dianggap efektif mengurangi kekambuhan pengguna narkotik. Tinju juga mampu membuat tubuh memproduksi endorfin. Zat yang membuat tubuh merasa senang sehingga dapat menekan hasrat menggunakan kembali narkoba.
RCBC membagi dua kelas latihan, yakni untuk kelas profesional atau atlet dan lifestyle. Kelas lifestyle beranggotakan dari berbagai latar belakang, mulai dari anak jalanan, seniman, dosen, hingga dokter.