Kamis 19 Apr 2018 11:51 WIB

Masjid di Devon Bantah Terkait Ekstremisme

Pengurus masjid tidak mengetahui kegiatan ulama Al-Ghariani di Libya.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Exeter di Devon, Inggris.
Foto: The Telegraph
Masjid Exeter di Devon, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEVON -- Para pengurus sebuah masjid di Devon, sebuah desa di barat daya Inggris, sedang menghadapi berbagai pertanyaan terkait sumbangan yang mereka terima dari seorang ulama Muslim yang dianggap kontroversial. Sebuah petisi online menyerukan pengurus masjid mengklarifikasi berapa banyak uang yang diterima dan apa yang dibelanjakan.

Masjid Exeter dipertanyakan lantaran mereka menerima sumbangan dari seorang ulama bernama Syekh Sadiq Al-Ghariani. Ia masuk dalam daftar pengawasan terorisme pada Juni 2017 oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.

Hal itu setelah munculnya video tentang Al-Ghariani yang menyatakan dukungannya untuk kelompok milisi Alqaidah di Libya. Namun demikian, pengurus Masjid Devon mengatakan mereka tidak memiliki kaitan dengan bentuk ekstremisme apa pun. Mereka juga mengatakan mereka tidak mengetahui kegiatan Al-Ghariani di Libya.

Pada 2015, Al-Ghariani terlihat memuji aksi kekerasan yang dilakukan milisi di Libya. Dalam satu video, dia mengatakan "Di antara mereka yang mati, adalah mati demi Tuhan." Pada tahun yang sama, Al-Ghariani dilaporkan memberi sumbangan kepada masjid di Exeter, kota katedral di Devon, Inggris.

Putra mantan pengurus dari Masjid Exeter, Tallha Abdulrazaq mengatakan sumbangan pertama Gharini sebesar 50 ribu poundsterling diberikan secara tunai pada sebuah pertemuan pengurus masjid. Jika Gharini terkait dengan kelompok ekstremis dan ada banyak bukti yang menunjukkan dia benar-benar terkait dengan itu, Abdulrazaq mengatakan mereka tentu tidak ingin mengambil uang tersebut dan berhubungan dengan sang ulama.

"Kami tidak ingin dia ada di komunitas kami. Uang tunai itu baru saja muncul dan diletakkan di atas meja senilai 50 ribu pound dalam bentuk tunai, yang jelas mulai mencurigakan," kata Abdulrazaq, dilansir di BBC, Kamis (19/4).

Shaheed Ul Hassan adalah orang yang dikatakan telah membawa dana sebesar 50 ribu poundsterling itu ke masjid Exeter. Namun, ia menolak diwawancarai oleh BBC. Namun, pada pertemuan di masjid tersebut, ia dan para pengurus lainnya mengatakan kepada BBC mereka telah menerima uang dari Ghariani, tetapi tidak akan mengatakan berapa jumlah uang tersebut.

Sebuah petisi yang diajukan secara online oleh anggota komunitas Muslim Exeter, mengklaim sumbangan dari Ghariani mencapai total hampir 250 ribu poundsterling. Ghariani belum menanggapi upaya BBC yang menghubunginya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement