REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Indonesia Strategic Talent Development Community yang dipimpin Mohamad Soleh diminta Ikatan Praktisi Sumber Daya Manusia (IPSM) untuk memberikan seminar skala nasional mengenai konsep Strategic Talent Development di Batam. Kegiatan ini merupakan kelanjutan training nasional Strategic Talent Development di Bangka.
Seminar diawali dengan pelantikan kepengurusan IPSM 2017-2020 yang dipimpin Baru Rochim. Materi Seminar yang dihadiri sekitar 70 praktisi SDM ini, diawali dengan sesi Framework Strategic Talent Development untuk meningkatan performa organisasi secara cepat.
Lalu dilanjutkan dengan sesi kedua mengenai Talent Planning, Talent Acquistion, Talent Development & Talent Retention. Pada sesi ketiga dibahas mengenai Transformational Leadership, khususnya mengenai perbedaan pola kepemimpian konvensional dan transformasional.
Dalam era perkembangan negara yang begitu cepat, diperlukan pemimpin daerah yang menganut pola kepemimpinan transformasional, yaitu pemimpin yang proaktif, berorientasi pada inspirasi dan tantangan, ikut mengerjakan dan melaksanakan serta menggunakan visi dan motivasi dalam memimpin organisasinya.
Dalam sesi ke empat, diadakan aktivitas games. Dengan bermain Pass Personal Space, tiap peserta mencari peserta lain yang belum dikenalnya lalu mengecek hal-hal yang disukainya yang merekat pada peserta lain. Lalu peserta menyentuh dan memujinya sehingga meningkatkan kompetensi komunikasi dan interpersonal skill.
Dalam sesi akhir membahas mengenai Strategic Talent Development berbasis IT. Dengan memiliki sistem aplikasi yang terintegrasi, maka informasi dan pengambilan keputusan dapat diberikan secara cepat dan tepat. Dengan mengimplementasikan sistem Human Capital Information System (HCIS), maka proses pengembangan pegawai talenta lebih mudah, cepat dan akurat.
Sistem aplikasi HCIS ini dapat digunakan untuk pemerintah, perusahaan swasta, BUMN dan organisasi lainya. Divisi HR pada umumnya hanya akan dipusingkan dengan pekerjaan administrasi (seputar absensi, administrasi & payroll). Dengan adanya HCIS yang dapat meringankan pekerjaan HR, selanjutnya HR dapat lebih fokus mengerjakan yang lebih strategis.
Dalam Aplikasi Human Capital Informasi System (HCIS) sudah terintegrasi antara modul-modul HCIS seperti administrasi personalia, rekrutmen, Learning & Development, Payroll, Organization Management, Employee Self Service, Career & Talent Management, dan Performance Management. Bahkan juga terintegrasi dengan mesin finger print, aplikasi BPJS, aplikasi asuransi, aplikasi pajak, e-learning, e-recruitment serta aplikasi lainnya yang berhubungan dengan pelayanan SDM.
Itu semua bisa diakses oleh gadget kapanpun dan dimanapun, karena sudah bisa diakses aplikasi berbasis android ataupun IOS. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya efisiensi waktu, biaya dan tenaga dalam pengelolaan SDM yang bertalenta. Bahkan bila dihitung secara lebih detail, akan terjadi penghematan minimal 10 M bila dihitung manfaat penggunaan aplikasi ini selama 5 tahun saja, untuk organisasi yang pegawainya minimal + 500 orang.
Dalam seminar nasional ini, banyak para praktisi SDM yang curhat tentang praktek penggunaan aplikasi yang bermasalah, walaupun perusahaan mereka yang sudah multinational company memiliki aplikasi dari headquarter-nya. Diskusi seru pun terjadi.
Mohamad Soleh dan timnya yang berpengalaman dalam menyusun arsitektur IT untuk SDM atau lebih trend disebut HCIS, menjabarkan akar masalah dan solusi yang high impact low cost. Bahkan di akhir sesinya, beliau menjabarkan langkah-langkah pengembangan aplikasi HCIS yang terintegrasi dan sesuai proses bisnis organisasi masing-masing.