REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, menyatakan siap menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk meladeni tantangan debat soal utang luar negeri yang dilontarkan oleh Rizal Ramli. Karena mengingat kesibukan dan fokus Sri Mulyani mengurus keuangan negara, maka agaknya debat itu akan sulit diwujudkan.
''Untuk itu, sebagai penghormatan kepada senior, saya mengajukan diri untuk berdebat secara terbuka tentang utang luar negeri dengan Bang Rizal Ramli," ujar Yustinus dalam pernyataan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Pada Kamis (26/4) lalu, mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengajukan permintaan untuk berdebat terbuka dengan Sri Mulyani di media. Menurut Yustinus, tawaran tersebut layak disambut hangat, terutama untuk literasi publik sehingga segala simpang siur yang ada dapat dibuat lebih terang benderang.
Yustinus yakin debat ini akan bermanfaat bagi publik dan menjadi tradisi intelektual yang baik di ruang publik. Ia pun mengaku telah dan sedang menyiapkan data dan analisis yang relevan. ''Data dan analisis tersebut siap saya paparkan dalam debat nanti,'' katanya.
Ia menambahkan, posisi utang luar negeri Indonesia terus menjadi polemik yang seolah tak berujung. Sulit dibedakan lagi data, analisis, opini, dan persepsi.
Terakhir Presiden Jokowi mempersilakan pihak-pihak yang mempersoalkan utang untuk beradu argumen dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tentu saja debat yang didasarkan pada data, bukan opini belaka, supaya terang duduk persoalannya.
"Semoga ajakan ini dapat diterima oleh Bang Rizal Ramli. Kami juga berterima kasih jika ada pihak atau lembaga yang dapat memfasilitasi dalam waktu dekat," ujar Yustinus.