REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Hidung dan mata pelatih Arsenal Arsene Wenger terlihat memerah setelah menyaksikan kekalahan timnya 0-1 dari Atletico Madrid pada leg kedua semifinal Liga Europa di Wanda Metropolitano, Jumat (4/5) dini hari WIB. Atletico melaju ke final dengan keunggulan agregat 2-1.
Pelatih yang akan menyelesaikan jabatannya di Arsenal akhir musim tersebut frustrasi dan kecewa karena tak mempersembahkan trofi apa pun pada akhir kariernya.
"Saya seperti tim, sangat sedih dan sangat kecewa. Secara keseluruhan sangat frustrasi juga karena ketika Anda keluar dari kompetisi dan Anda memiliki performa dalam 180 menit yang kami miliki sangat sulit," ujar Wenger dikutip dari Sky Sports, Jumat.
Pelatih asal Prancis itu mengakui the Gunners banyak membuang peluang, baik pada leg pertama maupun leg kedua. Timnya sangat frustrasi atas kekalahan ini.
"Pada pertandingan pertama, pertandingan harus berakhir maka pertandingan kedua pada babak pertama kami memiliki banyak peluang, tetapi kami selalu melewatkan sesuatu dengan bola terakhir, bahkan pada babak kedua," kata Wenger menambahkan.
Kekalahan ini membuat Wenger mengakhiri jabatannya selama 22 tahun sebagai pelatih Arsenal tanpa trofi pada musim terakhirnya. Tak hanya itu, ia gagal membawa klub mengamankan tiket Liga Champions tahun depan.
Namun, Wenger menekankan, skuat Meriam London akan segera bangkit kembali. Para pemainnya memiliki kualitas. Selain itu, dengan penambahan yang tepat pada musim panas, tim akan lebih mampu bersaing tahun depan.
Pelatih berusia 68 tahun itu mengaku sangat sedih meninggalkan klub dengan cara seperti ini. Ia ingin mengambil waktu untuk pulih dari kekecewaan dan kemudian melihat apa yang akan dilakukan dengan dirinya sendiri pada masa depan. "Saya tidak punya rencana untuk saat ini," ucapnya.
Selain itu, Wenger juga memuji lini pertahanan Atletico. Diego Salib, menurut dia, juga tampil luar biasa dalam melakukan beberapa kali penyelamatan.