REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi lebih setuju jika cuti lebaran ditambah tiga hari. Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang sudah ditandatangani beberapa waktu lalu untuk menentukan penambahan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 H.
"Setuju (cuti bersama) yang sekarang kalau saya. Akan tetapi sebagai abdi negara siap untuk melakukan apapun itu karena saya sudah memperkirakan skenario yang baik," kata Budi usai menghdiri acara Apel Kasatwil Tahun 2018 Polri di Jakarta, Jumat (4/5).
Budi memastikan seluruh unit pelayanan transportasi pada masa Lebaran tetap dibuka seperti biasa. Terkait hal tersebut, Budi menuturkan sudah mendapatkan persetujuan dari seluruh stakeholder sektor transportasi.
Dia menjelaskan, upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika penambahan cuti Lebaran akan direvisi. "Hal ini dilakukan selain untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran, ini juga dilakukan untuk memastikan kelancaran arus logistik," tutur Budi.
Apapun hasil kepastian cuti lebaran nanti, Budi mengimbau maayarakat tetap bisa mengatur keberangkatan mudik dengan memulainya beberapa hari sebelum hari H. Sebab, Budi memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 atau H-3 menjelang Lebaran sehingga nantinya akan mengurangi kepadatan aruspada hari-hari itu.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan pada 2018, akan ada kenaikan jumlah pengguna mobil pribadi sebanyak 3,72 juta mobil. Angka itu menujukan ada kenaikan pengguna mobil pribadi pada mudik lebaran tahun ini sebesar 16,69 persen dibandingkan 2017 sebanyak 3,19 juta mobil pribadi.
Selain itu, Kemenhub juga memprediksi pemudik yang menggunakan sepeda motor pada tahun ini juga diprediksi mengalami kenaikan sebesar 33,33 persen. Pemudik motor diperkirakan bis mencapai 8,52 juta dan naik dari tahun sebelumnya yaitu 6,39 juta sepeda motor.