REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Pembalap Ducati Andrea Dovizioso datang ke Jerez untuk menjadi juara dunia. Namun, ia justru disingkirkan rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo saat bertabrakan dengan pembalap Honda Dani Pedrosa.
Kecelakaan parah tersebut terjadi di lap ke-17. Dovi memotong Lorenzo, kemudian Lorenzo melebar. Saat berusaha kembali ke garis balapnya, Lorenzo menghantam Pedrosa yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi di belakangnya, kemudian secara beruntun menyebabkan jatuhnya Dovi.
Menurut Dovi, jika ada yang jatuh, itu berarti ada yang salah. Pedrosa dan Lorenzo, lanjut dia, melakukan kesalahan.
"Ketika Anda di belakang, Anda yang paling bisa melihat apa yang terjadi di depan. Dia (Dani) melaju di garis normal, tetapi lebih cepat dari biasanya. Di sisi lain, Jorge tak melihat siapa di belakangnya, dan dia tak peduli. Dia memotong terlalu ekstrem untuk berakselerasi secepat mungkin. Dani pemicunya, dia ada di belakang kami. Apa yang terjadi kemarin merupakan perpaduan dua kesalahan dan pada akhirnya menyebabkan kecelakaan di balapan," kata Dovi.
Dovi mengakui meski dirinya tak mengalami insiden, ia tak akan bisa mengejar Marquez. Ini karena Dovi menghabiskan banyak waktu di belakang Lorenzo. "Dia (Lorenzo) cepat, tapi di tengah-tengah kurva dia melambat karena ban depan. Dia juga tak mungkin membiarkan saya lewat dan memblokir saya di pojok tengah."
Itu sebabnya, lanjut Dovi, jarak dengan Marquez semakin jauh. Lorenzo sempat tersandung dan menutup celah di setiap belokan. Akhirnya Dovi membutuhkan 10 lap untuk bisa melewatinya. "Saya tak ingin membuat kesalahan. Marc pembalap yang terburu-buru, jadi mengapa saya mempertaruhkan sesuatu? Saya hanya ingin menyusul Jorge," kata Dovi.
Dovi start dari posisi kedelapan, namun selisihnya dengan runner-up di sesi latian bebas hanya 0,117 detik. Itu yang membuatnya optimistis pada sesi latihan dengan mengatakan bisa meraih podium di Jerez.