4. Makan lebih bijaksana
Ketika Anda berpuasa penuh, Anda sudah pasti merasa lapar di siang hari. Ada cara mengatur pola makan untuk memastikan energi cukup menopang Anda sepanjang hari.
Minumlah minimal lima gelas air putih saat sahur. Kebanyak orang tidak mendisiplinkan diri melakukan hal ini. Ikuti konsep makan Nabi, yaitu sepertiga air, sepertiga udara, dan seperti makanan.
"Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau toh dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas. (HR Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim).
5. Manajemen waktu
Transisi dari ibadah sehari-hari ke ibadah penuh selama Ramadhan kerap disikapi salah. Anda di awal memutuskan tetap terjaga setelah tarawih hingga sahur dan fajar, membaca setidaknya beberapa jus Al Quran. Anda boleh jadi semangat selama sepekan pertama, namun setelah hari ketujuh Anda meninggalkan bacaan Al Quran sebab badan kelelahan dan Anda menyerah.
Ramadhan tak ubahnya seperti lari marathon, bukan lari cepat 100 meter. Pelari marathon berlari perlahan menghemat energi mereka, membangun stamina, kemudian mendorong tenaga di beberapa kilometer terakhir. Tubuh Anda juga butuh istirahat. Lakukan ibadah kecil, namun konsisten.