In Picture: Pengrajin Tempe, Rasa Lokal Bahan Impor
Sebagian besar bahan baku utama tempe merupakan produk impor..
Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi
Pekerja saat akan menjemur olahan tempe di Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja saat akan menjemur olahan tempe di Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja saat akan membungkus olahan kacang kedelai untuk dijadikan tempe di Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja saat akan membungkus olahan kacang kedelai untuk dijadikan tempe di Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja saat akan membungkus olahan kacang kedelai untuk dijadikan tempe di Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/5). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tempe selama ini identik sebagai makanan khas Indonesia. Bisa digolongkan sebagai kekayaan budaya kuliner Indonesia bersama makanan khas Indonesia lainnya seperti Rendang misalnya. Namun sebagai makanan khas Indonesia tidak banyak orang menyadari kini hampir sebagian besar bahan bakunya merupakan produk impor.
Kacang Kedelai harus didatangkan dari berbagai negara mulai dari Amerika hingga Ethiopia. Ya Indonesia pernah mengimpor kedelai dari negara yang dikenal dengan bencana kelaparannya. Kini saat kurs rupiah terhadap dolar terus menurun, harga bahan baku yang diimpor turut melonjak.
Kementerian Pertanian menargetkan pada 2020 Indonesia akan swasembada kedelai. Namun hingga saat itu tiba. Tempe (dan Tahu) rasa kedelai impor akan terus menghiasi meja makan di Tanah Air.
sumber : Republika
Advertisement