REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ia hanya membutuhkan waktu satu menit untuk mengetahui apakah KTT AS-Korea Utara (Korut) yang digelar pekan depan dapat membuahkan hasil positif. Dalam KTT itu, Trump akan bertemu dengan Kim Jong-un pertama kalinya untuk membahas denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Saya pikir dalam satu menit pertama saya akan tahu (hasil KTT). Hanya sentuhan saya, perasaan saya. Itu yang saya lakukan," kata Trump saat menggelar konferensi pers di sela-sela KTT G7 di Quebec, Kanada, Sabtu (9/6).
Pada kesempatan tersebut, Trump kembali menyatakan tak akan ragu untuk pergi bila hasil KTT tak sesuai dengan yang diharapkan sejak awal, yakni ditinggalkannya program rudal dan nuklir oleh Korut. Ia menegaskan tidak akan mau membuang waktunya. "Saya juga tidak ingin menghabiskan waktunya (Kim Jong-un)," ujarnya.
Trump mengatakan mungkin dibutuhkan waktu untuk mencapai kesepakatan dengan Kim Jong-un mengenai denuklirisasi di Semenanjung Korea. Kendati demikian, ia yakin KTT AS-Korut pekan depan setidaknya dapat menghasilkan hubungan antara kedua negara. AS dan Korut tak memiliki hubungan diplomatik selama ini.
KTT AS-Korut akan digelar di Sentosa Island, Singapura pada Selasa (12/6). Penyelenggaraan KTT ini tak dicapai dengan mudah. Baik Korut maupun AS pernah saling mengancam tak akan menghadiri KTT tersebut.
AS menganggap Korut tak serius untuk duduk dan merundingkan program nuklirnya. Sementara Korut berpandangan AS terlalu memaksanya untuk segera meninggalkan program nuklirnya. Namun setelah aksi saling ancam, kedua negara akhirnya sepakat untuk menghadiri KTT tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika