REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah (Polda) Bali melakukan patroli untuk menekan aksi kejahatan berupa pencurian rumah kosong selama periode mudik Lebaran dan liburan Idul Fitri tahun ini. Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengatakan pelaku kejahatan kerap memanfaatkan kelemahan warga yang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
"Oleh sebabnya kami terjunkan 1.830 personel untuk melakukan patroli di seputaran perumahan warga yang ditinggal mudik pemiliknya," kata Hengky di Denpasar, Senin (11/6).
Hengky menambahkan biasanya ketika mudik warga sering membirkan lampu rumah dalam keadaan menyala saat bepergian. Hal itu menjadi tanda bagi para pelaku kejahatan untuk menjadikan rumah yang dijadikan sasaran aksi pencurian.
"Harapannya patroli ini bisa menekan aksi kejahatan tersebut," kata Hengky.
Tim Supervisi dan Pengawasan Operasi Ketupat 2018 sebelumnya telah mengecek pengamanan arus mudik dan lebaran tahun ini. Kepala Biro Operasi Polda Bali, Kombes Pol I Nyoman Sumanajaya mengatakan tim dari Mabes Polri juga sudah melakukan pengecekan ruang Command Center Polda Bali di lantai dua Biro Operasi Polda Bali.
"Tim juga melakukan pemantauan melalui kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di setiap titik rawan kemacetan,serta Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai," katanya.
Untuk mengantisipasi antrean di Peabuhan Gilimanuk, yaitu pada saat terjadi peningkatan jumlah kendaraan kecil, polisi melakukan penalihan arus belok kiri, tepatnya pada Pos Gelungkori Lingkungan Penginuman. Mobil-mobil pemudik diarahkan masuk pada gang-gang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Bus dan truk menggunakan jalur jalan utama ke Pelabuhan Gilimanuk, tepatnya Dermaga Lcm. Seluruh personel kepolisian tetap melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan, orang, dan barang yang masuk serta keluar Bali secara ketat.