REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengungkapkan, dalam Pilkada Jateng 2024, terdapat 24 kabupaten/kota yang memiliki dua pasangan calon (paslon). Menurutnya, potensi kerawanan menjadi tinggi ketika pilkada di suatu daerah hanya mempertemukan dua paslon.
"Kalau saya lihat data, yang dua paslon tinggi sekali (di Jateng), sampai 24 kabupaten/kota. Di sini masyarakat sudah jelas terbagi dua," kata Nana ketika memimpin Rapat Forkopimda Jateng, dikutip Sabtu (16/11/2024).
Dia menambahkan, semakin sedikit paslon, kerawanannya menjadi lebih tinggi. "Pilkada ini lebih rawan daripada pilpres karena yang berhadapan berada di satu provinsi, satu kabupaten. Saya minta kewaspadaan kita harus lebih tinggi. Semakin sedikit paslon, akan semakin rawan. Kecuali calon tunggal, lawannya kotak kosong," ucapnya.
Nana kemudian meminta Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono agar penyelenggaraan kampanye terbuka, khususnya untuk Pilgub Jateng 2024 yang juga diikuti dua paslon, tak diselenggarakan di waktu dan tempat yang bersamaan. "Ketika kampanye terbuka masyarakat yang datang dari seluruh 35 kabupaten/kota. Lebih baik (misalnya), satu di Semarang, satu di Surakarta. Lebih baik begitu," kata Nana.
Menurut Nana, menjelang hari pencoblosan yang kurang dari dua pekan lagi, suasana di media sosial sudah cukup memanas. Kelompok pendukung para paslon terlibat perdebatan dan perselisihan cukup sengit di ruang maya.
"Di media sosial itu saling menyerangnya kentara banget. Tapi biarkan saja itu di media sosial. Yang penting di permukaan, artinya di masyarakat kita, tetap tidak terprovokasi. Saya minta hal ini betul-betul dipelihara," ucap Nana.
"Saya minta rekan-rekan Forkopimda harua betul-betul mengikuti perkembangan. Saya minta paslon, tim sukses, tokoh agama, tokoh masyarakat, dirangkul mereka supaya menjaga kondusivitas di wilayahnya," tambah Nana.
Dia mengungkapkan, sejauh ini secara umum situasi di Jateng terkait penyelenggaraan pilkada masih kondusif. "Saya mengucapkan terima kasih, situasi dan kondisi di Jawa Tengah sampai saat ini masih relatif kondusif," ujarnya.