Senin 02 Jul 2018 17:03 WIB

Pegadaian di Madura Resmi Jadi Syariah

Sebanyak 99.4 persen warga Madura beragama Islam.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Dirut PT Pegadaian (Persero) Sunarso (tengah) bersama Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (kiri) dan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo (kanan) menghadiri peresmian Pegadaian Syariah di Bangkalan, Jawa Timur, Senin (2/7).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Dirut PT Pegadaian (Persero) Sunarso (tengah) bersama Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (kiri) dan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Harianto Widodo (kanan) menghadiri peresmian Pegadaian Syariah di Bangkalan, Jawa Timur, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian secara resmi melakukan program konversi berupa pengalihan sistem Pegadaian dari konvesional ke syariah. Konversi dilakukan di seluruh kantor Pegadaian di Madura.

Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso menyatakan, mulai 1 Juli 2018 seluruh Pegadaian di Madura dikonversi menjadi syariah. Dengan begitu nantinya pelayanan Pegadaian di Madura sebanyak 87 unit semuanya syariah, tidak ada yang konvensional.

Lebih lanjut Sunarso mengatakan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh tim Pegadaian, motif nasabah datang ke Pegadaian yang selama ini lebih banyak mencari benefit. “Sedangkan di Madura seimbang antara motif benefit dan motif syar’i. Selain itu dari sisi religius hampir semua atau 99,4 persen penduduk Madura beragama Islam,” jelas Sunarso, melalui siaran pers, Senin, (2/7).

Baca juga,  Ini Alasan Pegadaian Konversi Cabang di Madura Jadi Syariah. 

Sunarso juga mengatakan, sebelumnya ia bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke pesantren-pesantren di Jawa Timur termasuk pesantren di Madura. Saat itu, para santri dan kiai mengemukakan aspirasi mereka agar dapat difasilitasi layanan gadai syariah. KH Maruf Amin juga menanyakan kemungkinan kantor Pegadaian di Madura bisa dikonversi menjadi syariah semua.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, Ulama dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia KH Chollil Nafis, Ketua MUI Jawa Timur KH Abdussomad Buchori, Pj, Bupati Bangkalan I Gusti Ngurah Indra Setiabudi Ranuh serta ratusan ulama. Ditambah santriwan atau santriwati dari berbagai pondok pesantren di Madura.

Ketua MUI KH Ma'ruf Amin menyambut baik apa yang telah dilakukan Pegadaian Syariah. Hal itu ibarat, institusi-institusi syariah seperti bus, dan para umat seperti penumpang bus.  Jumlah armada bus syariah sudah sangat cukup, tetapi kenapa jumlah penumpangnya tidak bergerak dari angka delapan persen.

“Semoga ke depan masyarakat makin paham dengan keberadaan Pegadaian Syariah, yang bisa dijadikan sumber pembiayaan, menggantikan pembiayaan konvensional," ujarnya.  Sebagai negara dengan mayoritas muslim, ia menilai, Indonesia sangat ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah.

Dalam kesempatan sama, Pegadaian Syariah juga menyerahkan sertifikat Rahn Hasan kepada 250 nasabah. Rahn Hasan merupakan bentuk syariah dari Gadai Prima konvensional. Keduanya menawarkan pinjaman dengan nominal mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu.

Sunarso menjelaskan,  tenor pinjaman selama dua bulan dan bisa diperpenjang. Produk Gadai Prima kovensional tanpa bunga, sedangkan Rahn Hasan tanpa biaya pemeliharaan (mu'nah). Rahn Hasan merupakan produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah ke bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan.

"Jadi kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka. Sekaligus meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia," tambahnya.

Pegadaian menilai, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi menjadi  negara dengan kekuatan ekonomi yang besar dibandingkan Cina. Sementara itu potensi industri halal dan keuangan syariah global diprediksi tembus 6,38  triliun dolar AS di 2021. Total aset keuangan syariah Indonesia  (tidak termasuk Saham Syariah) saat ini telah mencapai  Rp 1.133,23 triliun atau tumbuh 27 persen.

Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan industri keuangan konvensional. Potensi industri halal dan keuangan syariah global diprediksi tembus di angka 6,38 triliun dolar AS pada 2021.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement