Jumat 06 Jul 2018 12:53 WIB

Penonton Kritik Indonesia Open Bersamaan dengan Shalat Jumat

Penonton memberi masukan agar match pertama dilakukan pada pukul 13.00 WIB

Penyelenggaraan Shalat Jumat di tenda berukuran besar di kompleks Istora Senayan, Jakarta, Jumat (6/7).
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Penyelenggaraan Shalat Jumat di tenda berukuran besar di kompleks Istora Senayan, Jakarta, Jumat (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Babak perempat final turnamen Blibli Indonesia Open 2018 Super 1000 mulai berlangsung pada Jumat (6/7) sejak pukul 12.00 WIB. Sejumlah penonton mengkritik dimulainya babak perempat final yang bersamaan dengan Shalat Jumat ini.

"Ya kita sebagai negara dengan mayoritas penduduknya muslim, seharusnya penyelenggara lebih peka. Masa match pertama pas banget jam 12.00 siang. Kita kan pasti Shalat Jumat dulu," kata Satrio, salah satu penonton dari Bekasi yang telah tiba di Istora Senayan sejak pukul 10.00 WIB ini.

Satrio mengusulkan agar pertandingan pertama saat hari Jumat dimulai pada pukul 13.00 WIB. Sehingga para penonton Indonesia bisa maksimal memberikan dukungannya kepada para pemain Indonesia yang sedang bertanding.

"Apalagi match pertama yang main Tontowi/Liliyana. Owi kan muslim, seandainya bisa memilih juga, pasti Owi juga maunya Shalat Jumat dulu," selorohnya setengah tertawa.

Senada dikatakan Rahma, penonton dari Cipayung, Jakarta Timur. Ia mengimbau penyelenggara mengevaluasi penyelenggaraan Indonesia Open di tahun mendatang.

"Di Asian Games juga, kalau dimainkan Jumat, ya harus memperhatikan penontonnya yang muslim dan ingin menunaikan Shalat Jumat juga," jelasnya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pihak penyelenggara menyediakan satu buah tenda besar untuk panitia dan penonton yang ingin Shalat Jumat. Tenda berukuran besar pun tidak mampu menampung jamaah.

Sehingga sejumlah jamaah harus berpanas-panasan Shalat Jumat di luar tenda karena tidak mencukupi. Khatib dalam Shalat Jumat ini yaitu Ustaz Sutarto. Dalam ceramahnya, ia menekankan agar tetap mendirikan shalat meski dalam keadaan terdesak sekalipun.

"Jangan pernah meninggalkan shalat fardhu, meski dalam kondisi terdesak seperti saat ini. Dalam surah Al Haj ayat 41 menekankan agar kita tetap mendirikan shalat. Shalat sebagai tiang agama, juga shalat sebagai kepribadian jika kita melaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Ustaz Sutarto dalam ceramahnya.

Penyelenggaraan Shalat Jumat di sekitar Istora Senayan ini merupakan yang kedua kalinya. Republika.co.id mencatat, Shalat Jumat di Istora Senayan baru dilakukan sejak turnamen Indonesia Masters 2018 pada Januari lalu.

Akan tetapi, saat itu Shalat Jumat diselenggarakan di musolah Istora Senayan yang kapasitasnya sekitar 50 orang saja. Di turnamen Indonesia Open 2018 ini, disediakan satu tenda besar yang bisa menampung sekitar 100 orang jamaah.

Berdasarkan jadwal pertandingan di babak perempat final yang diperoleh, laga pertama di lapangan 1 dimulai pukul 12.00 WIB dengan mempertemukan pasangan unggulan pertama asal Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melawan unggulan enam dari Cina, Zhang Nan/Li Yinhui. Sedangkan di lapangan 2 dimulai pukul 13.00 WIB mempertemukan ganda putri unggulan lima dari Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi melawan wakil Cina, Huang Dongping/Li Wenmei.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement