REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebasket Satria Muda (SM) Pertamina, Laurentius Steven Oei mengungkapkan 3x3 memberikan peluang lebih besar bagi pebasket Indonesia untuk keliling dunia, dibandingkan jika bermain di basket konvensional 5x5. Ini diungkapkan Laurentius saat acara jumpa pers IBL Gojek 3X3 di Hotel Santika Jakarta, Senin (9/7).
"Jika disuruh memilih bermain di 3x3 atau 5x5, saya lebih memilih bermain di 3x3. Peluang untuk mengikuti kejuaraan internasional di berbagai negara di dunia untuk nomor 3x3 terbuka lebar," kata dia.
Laurentius menjelaskan, ia pernah bertanding 3x3 di negara Azerbaijan saat ajang Islami Solidarity Games (ISG) pada 2017. Sebelumnya, ia mengaku tidak tahu letak negara tersebut. Tetapi berkat 3x3 dia jadi tahu.
Selain keliling dunia, peluang untuk mencetak prestasi lebih tinggi juga bisa digapai di basket 3x3. "Basket konvensional terus terang sulit meraih prestasi tingkat Asia atau dunia. Namun di 3x3 kita masih punya peluang," jelasnya.
Lawan tanding pun menurut Laurentius lebih beragam dan berkelas. Kalau di basket 5x5, kata dia, mustahil melawan tim Amerika atau tim kuat Eropa lainnya.
"Namun di 3x3 peluang main lawan mereka sangat terbuka karena seri kejuaraan dunia 3x3 banyak digelar," kata dia.
Dalam menghadapi IBL Gojek 3X3, Laurentius kini fokus menguatkan otot dan membesarkan tubuh. Ia juga terus melatih tembakan tiga angka.
Menurut Laurentius, pebasket 3x3 butuh tubuh kuat. Sebab di basket 3x3 benturan agak keras tidak dinyatakan foul, beda dengan basket 5x5.
"Sedangkan untuk poin, tembakan di luar garis tiga poin mendapat dua angka. Jadi tembakan tiga poin sangat efektif untuk memenangkan pertandingan basket 3x3," kata Laurentius.
Laurentius akan tampil pada turnamen IBL Gojek 3x3 2018 untuk kategori tim IBL. Ia mewakili SM Pertamina bersama Christian Gunawan, Hardianus Lakudu, M.Sandi Ibrahim, Audy Bagstyo, dan M.Rizal Falconi