Kamis 26 Jul 2018 04:26 WIB

38 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Suriah

Pelaku serangan bom bunuh diri diyakini anggota ISIS.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Bom meledak di Suriah (ilustrasi).
Foto: Reuters/Rodi Said
Bom meledak di Suriah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sedikitnya 38 warga tewas dalam sebuah serangan bunuh diri di Suriah. Serangan tersebut terjadi di sebuah kota yang dikuasai pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Sweida. Bom bunuh diri itu dipercaya dilakukan oleh kelompok ISIS.

"Bom bunuh diri itu juga menyebabkan 30 orang lainnya terluka," kata Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah seperti diwartakan BBC, Rabu (25/7).

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan jika serangan bom bunuh diri itu terjadi di sebuah pasar yang berada di Sweida. Pasukan keamanan lantas segera mengejar dan membunuh dua pelaku lainnya sebelum mereka meledakan diri.

"Militan lain dilaporkan juga melakukan serangan di tiga desa berbeda yang berada di timur laut," kata kantor berita tersebut.

Meski demikian, laporan itu tidak menyebutkan jumlah korban yang jatuh akibat serangan tersebut. Pemerintah Suriah sejatinya tengah berencana melakukan serangan ke markas kelompok ISIS di pinggiran Sweida.

Baca juga, Kaki Palsu untuk Gadis Suriah Berkaki Kaleng Tuna.

Berdasarkan laporan lembaga observasi itu, sejumlah serangan juga terjadi di beberapa kota yang berada di selatan Damaskus dan provinsi lainnya. Laporan itu menyebut jika korban terbunuh dari serangan itu berasal dari pasukan pro-pemerintahan Assad.

"Tiga pelaku membawa bom membidik Sweida sementara pelaku lainnya menyerang desa di Utara dan Timur," kata lembaga tersebut.

Sementara itu, Israel pada Selasa (26/7) mengaku menembak jatuh pesawat tempur Suriah yang melewati perbatasan wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Damaskus mengatakan, pesawat tersebut ditugaskan menggelar serangan kejutan di kawasan gerilyawan di dalam wilayah udara Suriah.

 

Kejadian tersebut menambah ketegangan selama beberapa pekan terkini di Dataran Tinggi Golan, wilayah strategis pemisah kedua otoritas. Israel mewaspadai gerakan pasukan Pemerintah Suriah yang mendesak gerilyawan di perbatasan tersebut.

Israel khawatir Presiden Suriah Bashar al Assad tidak mengindahkan kesepakatan PBB pada 1974, yang mensyaratkan demiliterisasi Golan dengan membiarkan pasukan Iran dan Hizbullah menempatkan pasukan di wilayah tersebut.

Untuk kedua kalinya dalam dua hari terakhir, Israel menyalakan sirine peringatan di Golan. Sementara sejumlah saksi mengaku melihat dua rudal terbang di angkasa.

Pihak militer mengatakan, mereka menembakkan dua rudal Patriot ke arah jet Sukhoi milik Suriah yang melewati sekitar 2 km wilayah udara Israel. "Pesawat itu berhasil ditembak dan jatuh di bagian selatan Dataran Tinggi Golan wilayah Suriah," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus. "Kami tidak punya informasi apapun mengenai pilot jet itu," kata dia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement