REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Persib Bandung Bermartabat mengajukan keberatan atas sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk Ezechiel N'Duoassel. Ezechiel diganjar larangan dua pertandingan dan denda Rp 20 juta tepat dua hari sebelum pertandingan kontra Sriwijaya FC di Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (3/8).
Manajer Persib Umuh Muchtar menyatakan langsung memberikan surat keberatan atas sanksi tersebut. "Kemarin sudah dua kali (sanksi Ezechiel), sekarang sudah tambah lagi, yang benar saja," kata Umuh di Graha Persib, Bandung, Jumat (2/8).
Umuh mengaku sudah lama menahan amarahnya atas ketidakadilan tersebut. Menurutnya, kesalahan Persib tidak pernah luput dari mata Komdis PSSI, sedangkan tim lain sering tak terpantau. "Uangnya ke mana? Harusnya ada yang audit, pengawasan. Sekarang katanya ada wasit yang dihukun, mana wasitnya? Mana pengumuman wasit yang diberhentikan, tidak ada," tudingnya.
Umuh menyebut tidak ada spesifikasi yang tertera di hasil sidang. Seperti jalannya kejadian, waktu kejadian, dan pasal yang dilanggar. "Harusnya kan dipanggil dulu, Anda salahnya menit sekian, ini pelanggarannya," jelasnya.
Selain itu, Umuh juga mempertanyakan transparansi Komdis PSSI dalam melakukan sidang, memutuskan sanksi, dan mengatur denda yang masuk. "Tiap rapat juga tidak ada, uang hasil sekian, ke mana, nggak ada itu. Pak Edy (ketum PSSI) yakin saya, dia nggak tahu. Tidak pernah diumumkan dan saya tidak pernah tahu," katanya mengeluh.