Rabu 08 Aug 2018 10:41 WIB

PBNU dan Lazisnu Himpun Rp 1 M Bagi Korban Gempa di Lombok

Bantuan datang tak hanya dari dalam negeri namun juga luar negeri.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pengungsi bersiap menunaikan salat Maghrib di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).
Foto: Zabur Karuru/Antara
Sejumlah pengungsi bersiap menunaikan salat Maghrib di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menghimpun dana bantuan sebesar Rp 1 miliar untuk korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan tersebut dihimpun oleh NU Care LAZISNU dan LPBINU.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, bantuan ini merupakan langkah pertama karena tahap kedua dan ketiga akan diteruskan dan diupayakan oleh segenap warga NU. Ini menurutnya sebagai ungkapan peduli kepada saudara sesama bangsa. “Bantuan tahap pertama sebanyak Rp 1 miliar berhasil dihimpun NU Care Lazisnu dan LPBINU akan diberikan kepada korban gempa di Lombok,” jelas Kyai Said, dalam keterangannya, Rabu (8/8).

Sementara itu, pihak NU Care LAZISNU yang diwakili Ajat Sudrajat menambahkan pihaknya selama ini telah mengonsolidasi seluruh relawan LAZISNU, baik di dalam maupun di luar negeri. Bantuan juga datang dari LAZISNU Hong Kong dan Korea.

"Mari semua bersinergi untuk meringankan beban saudara-sauadara kita yang sedang tertimpa musibah gempa di Lombok,” ungkap Ajat.

Sementara Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU M Ali Yusuf mengatakan, relawan NU di Lombok sudah bergerak melakukan evakuasi dan pelayanan korban gempa sejak musibah gempa pertama berskala 6,4 SR tanggal 29 Juli 2018. “Para relawan NU saat ini telah memberikan bantuan makanan, pakaian, selimut, dan terpal serta kebutuhan-kebutuhan lain selama hidup di tenda,” jelasnya.

Masih dalam proses melaksanakan bantuan, sambung Ali, ternyata kembali terjadi gempa yang kekuatannya lebih besar 7,0 SR. Sehingga bangunan yang tadinya hanya retak seketika hancur dan rusak terdampak gempa kedua.

Terakhir, gempa bumi yang berpusat di Lombok Utara ini memakan korban jiwa lebih dari seratus orang, ratusan jiwa juga mengalami luka-luka dan kritis, serta ribuan rumah rusak dan rata dengan tanah. Bahkan, gempa susulan masih terus terjadi hingga hari ini.

Selain melakukan pelayanan kesehatan, psikososial, dan dapur umum, NU juga membuka madrasah darurat. Madrasah ini digerakkan oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif NU untuk anak-anak terdampak gempa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement