REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Warga Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, siap mengikuti Pemilihan Umum 2014.
"Kami siap menyukseskan pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden dan tidak ada larangan adat," kata seorang pemuka adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Daenah di Lebak, Selasa.
Ia mengatakan sebagai warga negara yang baik tentunya mendukung pemilu karena pesta demokrasi itu untuk menentukan nasib bangsa pada masa mendatang.
Ia menjelaskan bangsa Indonesia tentu membutuhkan pemimpin yang berkualitas dan bisa menyejahterakan rakyat, melalui pesta demokrasi itu.
Oleh sebab itu, pihaknya mengajak masyarakat Baduy agar menyukseskan pemilu legislatif dan pemilu presiden. Masyarakat Baduy, katanya, sudah mengikuti simulasi yang digelar oleh KPU Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak.
Saat ini, katanya, tingkat kesalahan warga dalam pencoblosan kartu suara sudah semakin berkurang karena mereka telah mengikuti simulasi itu.
"Kami meminta masyarakat Baduy yang akan mencoblos surat suara pada pemilihan legislatif agar teliti untuk menghindari kesalahan," ujarnya.
Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (Wammby) Kasmin Saelani mengatakan komunitas adat Baduy siap menyukseskan pelaksanaan program pemerintah melalui aspirasi Pemilu 2014.
Masyarakat Baduy, ia mengatakan, harus menjadikan contoh pada Pemilu 2014 agar tingkat kesalahan pencoblosan kartu suara relatif kecil.
Selama ini, ia menambahkan, masyarakat Baduy kuat memegang kepercayaan adat dan budaya, serta patuh terhadap tetua ataupun pemimpin agama.
Oleh sebab itu, ia melanjutkan, dengan keikutsertaan warga Baduy dalam Pemilu 2014, hal tersebut menjadi keberhasilan semua pihak, termasuk aparat kecamatan, desa, pemerintah daerah, serta KPU.
"Saya yakin pemilu di Baduy dipastikan tingkat kesalahan sangat kecil," katanya.
Ketua KPU Kabupaten Lebak Agus Sutisna mengatakan pihaknya sudah beberapa kali menggelar simulasi Pemilu 2014 di kawasan suku pedalaman, Baduy, guna meningkatkan partisipasi warga di daerah itu.
Ia menjelaskan simulasi tersebut untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pemilu. Jumlah masyarakat Baduy yang masuk daftar pemilih tetap, tercatat 7.296 jiwa, sedangkan warga yang mengikuti simulasi 150 jiwa.
"Kami yakin tingkat partisipasi hak suara masyarakat Baduy pada pesta demokrasi lima tahunan itu cukup tinggi," katanya.