Home >> >>
Legislator Demokrat Minta Kemenkeu Segera Cairkan Anggaran Pemilu
Selasa , 28 Jan 2014, 19:42 WIB
Wihdan Hidayat/Republika
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kiri) bersama anggota Fraksi Partai Demokrat Khotibul Umam Wiranu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR Khatibul Umam Wiranu mendesak kemenkeu untuk segera mencairkan anggaran pemilu 2014. Karena, Komisi II telah menyetujui alokasi anggaran untuk pemilu 2014 sebesar Rp 15.410.408.218.000.

"Memang bertahap, ya. Tapi ini kan sudah harus 100 persen diturunkan lebih cepat dari yang direncanakan. Ini Januari, ini tahap terakhir, semuanya harus turun di bulan ini," kata Khatibul dalam rilis yang diterima ROL, Selasa (28/1).

Menurut dia, percepatan pencairan anggaran penting karena akan digunakan untuk melakukan tahapan pemilu. "Dana itu digunakan untuk distribusi logistik pemilu, mulai dari kertas suara sama kotak suara, bilik suara yang paling penting," ujar Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi Partai Demokrat tersebut.

Sebelumnya, desakan agar kemenkeu untuk segera mencairkan dana juga datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena keterlambatan pencairan dana dikhawatirkan dapat mengganggu tahapan pemilu 2014. 

"Kami berharap Januari awal sudah dapat dana untuk pemilu 2014. Karena banyak pekerjaan kami yang tidak bisa disetop," ungkap Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay beberapa waktu lalu.

Khatibul juga menyinggung seputar Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang masih belum diselesaikan. Ia optimistis masalah DPT ini dapat diselesaikan oleh KPU.

"Meski pun DPT tidak 100 persen memenuhi jumlah pemilih yang ada, tapi paling tidak dikasih dua jalan keluar. Satu, Daftar Pemilih Khusus. Kedua, Daftar Pemilih Tambahan tapi batas waktunya 10 hari sebelum pemungutan suara," tambahnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar