REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jendral Sutarman mengatakan, sudah siap mengantisipasi berbagai potensi kerusuhan pada pemilu 2014. Polri bahkan akan menggelar operasi khusus sepanjang 2014.
"Operasi Mantap Brata 2014 selama 224 hari dengan kedepankan preventif," kata Sutarman di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (29/1).
Ia mengatakan, Operasi Mantab Brata terdiri dari kegiatan intelijen, penegakan hukum, dan rehabilitasi situasi menjelang pemilu. Polri juga akan membentuk satgas khusus di tingkat pusat, polda, dan polres. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan demi menjaga tahapan pemilu yang tertib, aman, dan lancar.
Kerja sama keamanan juga akan dibangun Polri lewat kordinasi dengan TNI, pihak penegakan hukum terpadu di Bawaslu. Sutarman menyatakan jumlah personel TNI yang terlibat dalam pengamanan pemilu sebanyak 23.450.
Kemudian dari unsur Linmas sebanyak 1.091.566 dan kepolisian sekitar 1,5 juta personel. Mereka akan mengawal keamanan di 545.778 TPS. "Polri sudah buat MoU dengan TNI," ujar Sutarman.
Sementara pengamanan pemilu di luar negeri akan berfokus pada sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Arab Saudi.
Sutarman menyatakan Polri juga sudah menyiapkan berbagai skenario pengamanan seperti ancaman konflik sosial, bencana alam, dan terorisme. "Besok apel serentak seluruh Indonesia untuk kesiapan pemilu," katanya.