Warga melihat daftar pemilih tetap (DPT) di kelurahan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Panitia Pengawas Pemilu Kota Palopo Sulawesi Selatan menemukan ribuan daftar pemilih tetap yang tidak memiliki kartu keluarga pada sembilan kecamatan di Palopo, Sulsel.
"Menjelang Pemilu 2014 masih ditemukan DPT bermasalah, karena tercatat sebagai DPT namun tidak memiliki KK," kata Ketua Panwaslu Palopo Hisma Kahman di Makassar, Senin (3/2).
Dia mengatakan, temuan tersebut diketahui saat melakukan rapat koordinasi antar Panwas tingkat kecamatan yang memaparkan DPT yang masih bermasalah atau diragukan keabsahannya.
Dari hasil temuan lapangan itu, Panwas Palopo melansir sebanyak 3.638 pemilih tidak memiliki nomor KK. Dari jumlah tersebut, terbanyak di Kecamatan Wara Timur yakni 1.798 nama calon pemilih.
Selain tanpa nomor NKK, Panwaslu juga menemukan sejumlah nama dalam DPT tanpa nomor induk kependudukan, satu nama NIK ganda, 20 nama ganda, 11 nama belum berumur 17 tahun dan belum menikah, dua nama meninggal dunia, 23 nama pindah, 36 nama dan perubahan status dari sipil ke TNI-Polri satu nama.
"Menyikapi hal ini, kami sudah memberikan peringatan ke pihak KPUD untuk mensinkronkan data di lna apangan dengan yang dimiliki saat ini. Jangan sampai karena persoalan data dikemudian hari menjadi polemik," katanya.
Oleh sebab itu, ia melanjutkan, rekomendasi yang dikirimkan Panwas ke KPUD harus dijawab secara tertulis, sehingga dapat mengkalkulasi mana yang diakomodir mana yang tidak, demi perbaikan data untuk menghadapi pesta demokrasi 2014.
Apalagi tahapan Pemilu legislatif pada 2014 sudah semakin dekat, sehingga persoalan akurasi data harus dapat disikapi bersama, agar data yang dimiliki tidak menderai proses demokrasi di negeri ini.