Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan (tengah), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan ketua Satga penjaringan caleg Suady Marasabessy (kiri)
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Debat capres konvensi Partai Dimokrat yang digelar di Hotel Harrais, Kota Bandung, hanya fokus membahas dua persoalan yaitu politik dan ekonomi.
Debat kali ini berbeda dengan debat di Medan dan Palembang.
"Ada perubahan model debat di Bandung ini. Ini beda dengan di Palembang dan Medan," kata Sekretaris Panita Konvensi, Suaedi Marasabesi dalam sambutannya, Rabu (5/2).
Menurut Suaedi, perubahan model debat kali ini dilakukan setelah panitia mendapat masukan dan saran dari sejumlah pihak.
Menurut dia, dalam debat kali ini panitia tidak menghadirkan moderator dari internal komite.
Dia mengatakan, ada dua moderator yang dihadirkan untuk meimpin debat ini yaitu Asep Warlan dan Benjamin Haris.
"Saat perdebatan tak ada sorak dari peserta. Ini bukan debat sorak, ini debat hening. Karena itu saya minta seluruh hadirin tenang dan menyimaknya," kata dia.
Bandung, kata Suadei, merupakan basis pendukung Partai Demokrat pada Pemilu 2009.
Kemenangan Demokrat saat pilpres di Kota Kembang ini, kata dia, mencapai 76,18 persen . Jumlah tersebut, imbuh dia, merupakan angka yang luar biasa.
"Kota Bandung memiliki sejarah bagi Demokrat. Di Kota perjuangan ini kita ingin prestasi Demokrat kembali diukir," kata dia.