Komjen Pol. Oegroseno mengucapkan sumpah jabatatan saat mengikuti upacara serah terima jabatan (Sertijab) Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/8). (Republika/ Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kesuksesan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014, tergantung komunikasi yang dibangun semua elemen bangsa ini, agar tidak terjadi salah paham, antara yang satu dengan lainnya.
Pendapat itu disampaikan Wakapolri, Komjen Polisi Oegroseno saat memberikan sambutan pada diskusi bertema 'Penguatan Kamtibmas Jelang Pemilu 2014' di Kendari, Jumat (7/2) malam.
"Saya selalu katakan bahwa kunci sukses untuk menyelenggarakan pemilu yakni membangun komunikasi dengan semua pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman antara satu sama lainnya terkait aturan atau regulasi kepemiluan yang ada," kata Wakapolri.
Ia mengatakan, pesta demokrasi yang sudah di depan mata bukan hanya milik Polri semata, melainkan tanggungjawab semua masyarakat untuk terlibat menyukseskannya.
Namun, katanya, untuk membuat pesta demokrasi tersebut sukses bukan dengan cara kekerasan melainkan komunikasi, karena komunikasi yang baik akan mencairkan kebekuan yang ada.
"Harusnya pemilu ini bisa berjalan dengan aman dan tertib, tidak ada yang lebih unggul dari Polri, KPU, Bawaslu, tetapi semua elemen dapat porsi yang sama, ancaman pemilu itu pasti ada sehingga sangat diperlukan untuk membangun komunikasi," katanya.
Oegroseno sadar, ancaman pemilu yang terjadi pada tahun ini hampir sama dengan pemilu sebelumnya hanya saja polanya yang agak berbeda.
"Dengan kebersamaan yang kita bangun dan komunikasi yang baik, maka semua ancaman yang mungkin terjadi dapat kita lewati sama-sama," katanya.
Ia mengaku, di manapun berada dan bertugas, selalu menekankan untuk terus membangun komunikasi dan melakukan pendekatan dengan baik, bukan mengedepankan cara-cara kekerasan.