REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Politisi Golkar Bambang Soesatyo menyatakan, hasil pemilihan umum legislatif April 2014 hanya akan menempatkan sekitar tujuh partai yang memiliki wakil di DPR. Dia memperkirakan, partai yang akan mendapat suara cukup signifikan adalah Golkar dan PDIP.
Berdasarkan prediksi tersebut, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini menilai, dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan sesudah Pileg, Golkar idealnya berkoalisi dengan PDIP. ''Bila koalisi ini bisa diwujudkan, maka pemerintahan akan menjadi cukup kuat,'' katanya di Banjarnegara, Sabtu (8/2).
Dia menyebutkan, koalisi tersebut akan berbeda dengan Koalisi Pelangi yang dibangun pemerintahan SBY saat ini. ''Koalisi Pelangi dalam pemerintahan SBY terbukti tidak efektif karena terlalu banyak faksi-faksi dalam pemerintahan sehingga jalannya pemerintahan juga tidak maksimal,'' jelasnya.
Soal siapa yang akan diajukan sebagai capres dan cawapres bila koalisi Golkar-PDIP terwujud, Bambang menyatakan hal itu terserah pada PDIP. ''Bisa Jokowi, Bu Mega atau yang lainnya. Kan sampai sampai saat ini PDIP masih belum memutuskan siapa figur capres yang akan diajukan. Kalau Golkar sudah jelas, yang akan maju sebagai capres partai Golkar adalah ketua umumnya.''
Soal calon dari partai mana yang akan menjadi capres dan cawapres, hal itu tergantung dari perolehan suara dalam pemilihan legislatif. ''Mestinya ya partai yang mendapat suara terbanyak yang berhak mengajukan sosok capres. Sedangkan partai yang perolehan suaranya di bawahnya, ya mengajukan cawapres,'' katanya