Home >> >>
Akbar Tanjung: Cawapres Golkar Tunggu Hasil Pileg
Ahad , 09 Feb 2014, 22:13 WIB
Republika/Yoghi Ardhi
Akbar Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, penentuan calon wakil presiden dari Partai Golkar baru akan dipastikan setelah mengetahui hasil Pemilihan Legislatif 2014.

"Cawapres hanya akan diserahkan ketika sudah dinyatakan definitif atau paling tidak sudah formal melalui prosedur yang ditetapkan oleh Undang-undang," kata Akbar Tanjung di Balikpapan, Kaltim, Minggu.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya Akbar Tanjung menjawab pertanyaan wartawan terkait nama calon wakil presiden partai Golkar mendampingi Capres Aburizal Bakrie.

Menurut Akbar Tanjung, calon Presiden dan calon wakil presiden Golkar baru akan bisa tetapkan setelah pemilu legislatif baru bisa dipastikan dan diketahui siapa yang memenuhi persyaratan untuk menjadi calon presiden.

Karena untuk mengusung capres harus mendapat dukungan dari partai politik yang punya kursi di Parlemen sekurang-kurangnya 20 persen atau parpol yang punya dukungan suara sekurang-kurangnya 25 persen.

Kalau itu sudah diketahui maka sudah dipastikan bahwa siapa yang menjadi capres mempunyai persyaratan baru dia bisa mengusulkan wakil.

"Kalau sudah diketahui perolehan suara partai dan perolehan kursi parlemen baru Capres boleh mengusulkan nama-nama calon wakil presiden," kata Akbar Tanjung yang juga menjadi panelis Konvensi Rakyat Calon Presiden 2014 di Sport and Convention Center Balikapapan, Kaltim, minggu, seraya mengatakan, Partai Golkar akan mendukung penuh siapa calon Presiden yang memang dikehendaki dan diusung Partai.

Dia mengatakan bahwa cawapres Golkar, kalau sifatnya wacana sudah ada beberapa nama yang selama ini disebut-sebut, misalnya Pramono Edi Wibowo, kemudian Mahfud MD, dan ada juga Soekarwo ada Kofifah Parawansah.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar