REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengungkapkan ketidakyakinannya atas hasil polling yang memberikan penilaian negatif atas Partai Demokrat. Ruhut merasa Partai Demokrat sudah dijadikan sebagai musuh bersama.
"Kalau membicarakan polling, apalagi disebutkan 4,7 (persen), sebenarnya hati kami menangis," katanya dalam dialog dengan wartawan di Medan, akhir pekan ini.
Ruhut mengungkapkan keheranannya terhadap hasil polling yang menyatakan Partai Demokrat akan meraih kursi yang rendah dalam Pemilu 2014, apalagi disebutkanya hanya 4,7 persen.
Dalam Pemilu 2014, terdapat 77 daerah pemilihan (dapil) di seluruh provinsi yang akan diperebutkan untuk meraih kursi di DPR RI.
Selaku Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan seluruh caleg untuk menjaga dapil masing-masing. Dengan berbagai program kerakyatan yang dijalankan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, pihaknya merasa yakni akan meraih kursi di setiap dapil.
Jika setiap dapil hanya mendapatkan satu kursi, maka Partai Demokrat sudah memiliki 77 kursi di DPR RI atau sama dengan persentase 13 persen. "Tujuh puluh tujuh kursi itu sudah 13 persen. Tega-teganya mereka bilang begitu," katanya.
Pihaknya berkeyakinan bahwa masyarakat tidak akan terpengaruh dengan hasil polling tersebut, apalagi dengan mengetahui pemilik lembaga polling itu.
Ruhut melihat indikasi dan kesan Partai Demokrat telah telah dijadikan "musuh bersama" dan sengaja dibuatkan polling yang membawa pengaruh negatif. "Sengaja dibikin pollingnya rendah. Nanti kalau menang, dianggap curang. Hanya itu kok," kata Ruhut.
Ketika dipertanyakan tentang adanya beberapa kader Partai Demokrat yang diperiksa karena dugaan korupsi, pihaknya berkeyakinan masyarakat dapat memberikan penilaian objektif.
"Partai kami satu-satunya yang tidak main-main (dalam pemberantasan korupsi)," kata anggota DPR RI itu.