Home >> >>
Bawaslu Gandeng AJI, HMI, dan Nasyiatul Aisyiah
Selasa , 18 Feb 2014, 21:09 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berupaya memperkuat pengawasan terhadap tingginya potensi pelanggaran pemilu 2014. Bentuknya, antara lain kerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Nasyiatul Aisyiah.

"Ini program ekslusif Bawaslu sebagai bagian dari gerakan sejuta relawan. Pemilu merupakan pekerjaan besar dengan dinamika tinggi dan potensi pelanggaran besar," kata Ketua Bawaslu, Muhammad di Jakarta, Selasa (18/2).

AJI, HMI, dan Nasyiatul Aisyiah dipilih sebagai kelompok yang dinilai bisa mewakili gererasi muda dengan latar belakang yang berbeda. Nota kesepahaman tersebut akan ditindaklanjuti melalui aneka program sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi masing-masing organisasi.

Jaringan AJI, HMI, dan Nasyiatul Aisyiah juga secara langsung tergabung dengan program Sejuta Relawan yang digagas Bawaslu. Mereka akan mengawal, memantau, dan mengawasi pelaksanaan tahapan pemilu hingga selesai. 

Ketua AJI Jakarta Umar Idris mengatakan, akan menyampaikan laporan masyarakat yang masuk melalui MataMassa kepada Bawaslu. Dengan menggunakan prosedur formal melalui formulir khusus pelapor maupun melalui teknologi informasi.

"Aplikasi MataMassa sebagai portal pemantauan, Jadi masyarakat bisa melaporkan, dan langsung kami teruskan kepada pengawas pemilu," ujar Umar.

Ketua HMI Arif Rosyid mengatakan, sebanyak 450 ribu kader akan berpartisipasi aktif melakukan pengawasan. Jaringan kader yang tersebar di 20 cabang kabupaten/kota akan dijadikan relawan pemilu. 

Nasyiatul Aisyiah, organisasi keperempuanan dan pedidikan juga akan melakukan pemantauan mandiri. "Kami akan lakukan pemantauan mandiri di 32 pimpinan wilayah seluruh Indonesia," kata Norma Sari, ketua umum Nasyiatul Aisyiah. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar