Home >> >>
Masyarakat Perlu Didorong Tidak Golput
Selasa , 18 Feb 2014, 23:21 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Supaya angka golput tidak tinggi masyarakat perlu didorong untuk menggunakan hak pilihnya.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Masyarakat perlu didorong agar tidak menjadi golput pada Pemilihan Umum 2014. Demikian ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Yogyakarta Agus Triyatno.

"Kami berupaya mendorong warga masyarakat di kota ini untuk tidak menjadi golput dalam Pemilu 2014, sehingga diharapkan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi itu," kata Agus Triyanto, di Yogyakarta, Selasa (18/2).

Ia mengatakan pihaknya berupaya mendorong masyarakat terutama mahasiswa maupun pelajar sebagai pemilih pemula untuk menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu mendatang. Mereka sekaligus diajak berpartisipasi dalam pengawasan pada proses tahapan pemilu.

"Kami yakin tingkat partisipasi masyarakat daerah ini dalam Pemilu 2014 tetap tinggi selama kesadaran untuk menyalurkan hak pilih mereka juga tinggi," tambah Agus. Menurut dia, biasanya yang menjadikan seseorang golput adalah karena ideologi, namun juga bisa karena kesalahan administratif kependudukan. Misalnya banyak warga Kota Yogyakarta yang memiliki KTP daerah setempat, tetapi domisilinya tidak di kota ini

"Mobilitas masyarakat Kota Yogyakarta yang cukup tinggi tersebut membuat mereka tidak sempat memberikan suaranya di kota ini, meskipun mereka tercatat sebagai pemilih di Kota Yogyakarta," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk aktif mencermati calon anggota legislatif (caleg) di wilayahnya yang akan dipilih dalam Pemilu 2014. Pihaknya juga akan merekrut pelajar, mahasiswa dan organisasi masyarakat di Yogyakarta untuk menjadi Relawan Pemantau Pemilu 2014, dengan tujuan membantu pengawasan tahapan pemilu.

"Kami mengharapkan pula adanya keberanian warga di wilayah ini untuk berperan serta dalam pengawasan, sekaligus melaporkan secara resmi jika mengetahui dugaan pelanggaran oleh partai politik (parpol) maupun caleg dalam setiap tahapan pemilu," katanya.

Redaktur : Indira Rezkisari
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar