Home >> >>
ICW Minta Pemerintah Tolak Cairkan Dana Rp 1,7 T untuk KPU
Ahad , 23 Feb 2014, 18:51 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Ade Irawan (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Corruption Watch (ICW) meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) punya alasan tepat soal permintaan anggaran baru kepada kemenkeu. 

Wakil Kordinator ICW Ade Irawan mengatakan, jika tidak ada yang mendesak, sebaiknya pemerintah urung mencairkan permintaan dana tersebut.

"Kita pernah punya pengalaman buruk terhadap KPU yang lama, terkait pengelolaan anggaran yang rawan," kata dia di Jakarta, Ahad (23/2). 

Menurut Ade, KPU sebaiknya menjelaskan rinci tentang kebutuhan belanja dalam anggaran baru senilai Rp 1,7 triliun yang dimintakan.

Karena masyarakat resah terkait adanya penyalahgunaan anggaran baru tersebut. Kecurigaan itu pantas lantaran di kemenkeu punya alokasi anggaran cadangan pemilu yang besar. 

Apalagi pengawasan penggunaan di KPU tingkat bawah memang minim. "Kita semua patut untuk mengawasi keuangan KPU ini. Dana KPU itu sudah terlalu besar," kata dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Bambang Noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar