REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) dan seluruh jajarannya menegaskan netralitasnya dalam pelaksanaan pemilu 2014. Mereka menyatakan, akan melaksanakan tugas secara profesional.
"BIN dengan seluruh komunitas intelijen di pemilu 2014 akan melaksanakan tugas seprofesional dan menjamin netralitas seluruh jajaran kami," kata Kepala BIN Marciano Norman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Marciano juga menjelaskan mengenai rapat koordinasi antara BIN dan Komisi I DPR. Rapat itu membahas peningkatan koordinasi antara BIN dengan seluruh komunitas intelijen.
Hal itu terkait Perpres Nomor 67/2013 tentang Koordinasi Intelijen Negara sebagai penjabaran UU nomor 17/2011 tentang Intelijen Negara.
"Komisi I ingin meyakinkan apakah koordinasi antara BIN dengan seluruh komunitas intelijen lainnya berjalan baik seperti intelijen Polri, Bais (Badan Intelijen Strategis TNI), jamintel Kejaksaan Agung, dirjen Kesbangpol, imigrasi, dan bea cukai sesuai Perpres Nomor 67/2013," ujarnya.
Menurut dia, potensi ancaman dalam Pemilu 2014 tetap ada. Namun harus ada upaya agar masyarakat tidak terhasut mengenai berbagai pandangan yang keliru mengenai pemilu.
Dia menegaskan, BIN sudah siap menyukseskan pelaksanaan pemilu. "Media harus bantu bahwa tidak benar ada pemikiran itu. Pemilu itu adalah proses politik untuk memilih pemimpin negara yang lebih baik," katanya.