Petugas berusaha menghalau sejumlah pengunjuk rasa pada simulasi pengamanan Pemilu 2014 di Polres Jakarta Selatan, Kamis (20/2).
REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Kabupaten Buleleng, Bali, masuk Zona Merah Pemilu 2014 dengan tingkat kerawanan tinggi sehingga polisi akan meningkatkan pola pengamanan.
"Kami akan mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja terjadi selama tahapan pemilu," kata Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Besar Beny Arjanto di Singaraja, Selasa (4/3).
Menurut dia, masuknya Kabupaten Buleleng dalam Zona Merah Pemilu 2014 itu karena daerah itu memiliki penduduk terbanyak di Provinsi Bali dan menjadi barometer perhelatan politik lima tahunan.
"Kami tidak akan menyamakan Pemilu 2014 dengan Pilbup Buleleng dan Pilgub Bali. Karakteristiknya berbeda. Dan tentu saja kerawanannya juga berbeda. Pemilu berkaitan dengan apa yang terjadi di daerah lain," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia akan memperhitungkan secara cermat dan melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak terjadi gejolak di kabupaten paling utara di Pulau Bali itu.
Salah satu upaya antisipasi telah dilakukan oleh jajaran Polres Buleleng adalah memetakan sejumlah titik kerawanan. Bahkan hampir seluruh wilayah di Kabupaten Buleleng yang tersebar di 148 desa/kelurahan memiliki kerawanan yang harus diantisipasi secara bersama-sama.
Selain itu, peningkatan pengamanan pada wilayah tertentu juga dilakukan dengan membentuk 10 titik Kawasan Tertib Hukum, termasuk penempatan personel kepolisian pada tempat-tempat khusus serta mengintensifkan razia penertiban penduduk pendatang dan razia kendaraan bermotor di jalan raya.