REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Negara demokrasi terbesar di dunia, India mengumumkan bahwa pemilihan umum (pemilu) legislatif akan digelar mulai 7 April 2014. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan bahwa lebih dari 800 juta pemilih berhak memberikan suaranya di 930 ribu tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih 543 kursi di parlemen.
Dilansir dari the Guardian, Kamis (6/3), Ketua KPU India, VS Sampath memaparkan bahwa pemilu kali ini akan menjadi tonggak baru dalam sejarah demokrasi India. Kode etik pemilu tahun ini dipastikan menjadi pemilu yang bebas dan adil.
Satu keunikannya bisa ditemukan dalam kertas suara. Untuk pertama kalinya, surat suara di India akan mencantumkan kolom "tidak satupun dari calon dia atas.
"Kolom ini disediakan sebagai pilihan bagi mereka yang tidak ingin memilih calon manapun alias abstain."
Para pengamat mengatakan pertarungan di kancah politik tahun ini adalah yang paling signifikan sejak India merdeka dari Inggris 1947 lalu. Kandidat dari Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata, Narendra Modi akan bersaing dengan Rahul Gandhi, dinasti politik paling menonjol di India dan menjadi wajah kongres partai penguasa sejak 2004 lalu.
Sampath mengatakan perhitungan suara akan berlangsung satu hari saja, yaitu 16 Mei 2014. KPU India menyatakan setidaknya 70 persen penduduk India akan mengikuti pemilihan ini.