REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrat meminta masyarakat turut mengawal pemilu 2014. Demokrat menekankan agar rakyat tidak memilih politisi yang melakukan politik uang.
"Tolak politik uang," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (11/3).
Menurutnya, politik uang mencederai demokrasi Indonesia. Karenanya, sulit mengharapkan wakil rakyat dan pemerintahan prorakyat apabila masyarakat masih bersikap permisif dengan politik uang.
"Apabila demokrasi terus transaksional, kapan kita akan mendapat pemilih yang amanah," ujarnya.
Fraksi Demokrat juga meminta para penyelenggara pemilu dan komponen pendukung demokrasi lainnya untuk bersikap netral. "Ini mimpi kita bersama agar anggota dewan ke depan bekerja lebih baik di bidang legislasi, pengawas, dan anggaran untuk kesejahteraan rakyat," katanya.
Namun, Nurhayati tidak menjelaskan sistem yang jelas di internal Demokrat dalam rangka menolak politik uang. Penekanan menolak politik uang pun hanya ditekankan kepada rakyat bukan kepada politisi selaku pemberi uang.
Nurhayati hanya menyatakan agar masyarakat melaporkan para pelaku politik uang agar bisa ditindak panwaslu. "Sanksinya jelas dari panwaslu yang melakukan politik uang akan didiskualifikasi," ujarnya.