REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengingatkan masyarakat untuk tidak menyerahkan negara ini dipimpin oleh mereka yang dibiayai cukong. 'Kombinasi' pemimpin dan pengusaha nakal justru akan menggerogoti bangsa dan menimbulkan kesenjangan yang kian menganga.
Pemimpin yang lahir dari cukong akan tersandera oleh kepentingan. Segala kebijakan yang dikeluarkan tidak akan memihak kepada rakyat kecil. Justru sebaliknya, kata Mahfud, semua kebijakan akan dibuat untuk kepentingan cukongnya.
"Kalau sudah jadi akan dipegang lehernya sama cukong," katanya dalam Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Bandung, Sabtu (15/3). Sayangnya, Mahfud tidak menjelaskan lebih detail siapa yang dimaksud.
Menurut Mahfud, pemimpin yang lahir dari rahim pembiayaan cukong hanya akan memperlebar kesenjangan yang ada. Kesenjangan inilah awal dari segala bentuk tindak kriminal dan ketidakadilan di tengah masyarakat. "Termasuk radikalisme," ujar dia.
Kalau kesenjangan semakin besar, kata dia, rakyat akan mudah sekali untuk diajak menghancurkan negaranya sendiri. Untuk itu, masyarakat harus cerdas dan tepat dalam memilih pemimpinnya.