Deklarasi kampanye tolak politik uang di Plaza Teater Jakarta (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 18 calon anggota legislatif (Caleg) perempuan lintas partai politik (parpol) di Kota Yogyakarta melakukan deklarasi bersama menolak politik uang di depan Balai Kota Yogyakarta, Ahad (16/3). Deklarasi itu mereka bacakan bersama dalam acara Caleg Perempuan Memberi Arti yang digelar oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) dan UNDP.
Selain deklarasi menolak politik uang, mereka juga menghimbau agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, tidak golput (tidak memilih). Selain deklarasi bersama, dalam kegiatan itu juga digelar senam bersama dan pameran kegiatan Caleg Perempuan dari lintas parpol. Caleg perempuan tersebut juga melakukan donor darah bersama.
Ketua panitia, Heri Rahmadi mengatakan, KPPA memberikan perhatian lebih terhadap caleg perempuan yang turut bersaing dalam Pemilu 2014. Pasalnya kata dia, keterwakilan perempuan dalam kursi legislatif tidak bisa dianggap remeh. "Karenanya KPPA gencar melakukan sosialisasi terkait caleg perempuan ini melalui kegiatan seperti ini," ujarnya.
Diakuinya kesediaan partai yang memberikan dukungan bagi perempuan untuk ikut maju sebagai caleg hendaknya juga bukan atas dasar pemenuhan kuota semata. Melainkan wujud kesadaran dalam memberikan peluang yang lebih bagi perempuan.
Menurutnya, dari 497 DPRD Kabupaten/Kota di Indonesia, baru sekitar seratus lembaga dewan yang memikili keterwakilan perempuan. Hal ini dinilai masih cukup rendah. Padahal kader perempuan memiliki kepekaan yang lebih tajam terkait kesejahteraan keluarga hingga persoalan human traficking.
"Kami yakin, partai mendelegasikan kader perempuan yang berkualitas. Harapan kami, banyak perempuan yang bisa berkiprah dalam dunia legislasi," katanya.